Puluhan Sopir Truck Ekspedisi di Waingapu Kecewa Tidak Diangkut oleh KM Egon ke Surabaya

Dion. Umbu Ana Lodu
Puluhan sopir dan pemilik trcuk ekspedisi kecewa pada PT Pelni karena menolak untuk mengangkut mereka dari Pelabuhan Waingapu, NTT - Foto : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Puluhan sopir truck ekspedisi tujuan pulau Jawa kecewa karena tidak diperkenankan truck dan muatan mereka diangkut menggunakan KM Egon dari pelabuhan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, Senin (4/12/2023) siang lalu. Hal itu sebut mereka dikarenakan adanya surat edaran dari PT Pelni yang membatasi pengangkutan kendaraan dan lebih memprioritaskan untuk pengangkutan penumpang dan barang tanpa kendaraan atau truck pengangkut.

“Kami tidak tahu ada surat  edaran itu, kami sudah terlanjur terima barang orang dan angkut di truck kami tapi saat tiba di Waingapu ini justru kami baru tahu bahwa karena alasan mudik Natal dan Tahun baru kami dan truck kami tidak boleh naik ke KM Egon,” ungkap Domi L. Wawi, seorang sopir truck ekspedisi ketika ditemui iNews.id di sekitar pelabuhan Waingapu.

Masih menurut Domi dan sejumlah sopir lainnya, mestinya surat edaran itu dari jauh – jauh hari diinformasikan atau disosialisasikan. Tidak terkesan dadakan sementara mereka telah terlebih dahulu menerima order pengangkutan barang dari klien mereka, yang mana tentunya akan menimbulkan kerugian karena diklaim oleh pengguna jasa mereka.

Soleman Dengi, seorang sopir lainnya mengaku mengangkut kemiri dan barang yang berpotensi busuk dalam beberapa hari ke depan. Karena itu dirinya berharap adanya kebijakan untuk bisa tetap mengijinkan mereka untuk naik dan menggunakan jasa angkutan laut KM Egon.

“Saya angkut kemiri ada juga kawan  lain yang muat pisang dan komoditi lainnya yang rentan busuk. Kalau kami tidak diijinkan naik kapal dalam beberapa hari ke depan tentu akan beresiko kerusakan dan busuk komoditi yang kami angkut. Tentu kami harus tanggung beban ganti rugi pada pemilik barang,” jelas Soleman.

Jika PT Pelni beralasan karena prioritaskan penumpang jelang Natal dan Tahun baru, menurut para sopir kurang tepat. Hal itu karena masih di awal bulan Desember juga Pulau Sumba dominan warganya beragama kristen dan cenderung untuk tidak keluar daerah untuk merayakan Natal.

“Kita disini mayoritas Kristen, malah penumpang kapal yang dari luar banyak datang ke sini bukan sebaliknya banyak yang keluar. Kalau batasi kendaraan ekspedisi dari luar ke sini masuk diakal. Lihat saja ini penumpang  tidak banyak yang mau keluar Sumba,” timpal Domi diamini Soleman dan sopir lainnya itu.


Domi dan Soleman bersama puluhan sopir truck ekspedisi kecewa pada PT Pelni yag menolak untuk mengangkut mereka dan truck ekspedisinya dari Pelabuhan Waingapu, NTT - Foto Kolase : iNewsSumba.id

 

 

Para sopir truck ekspedisi itu masih tetap menaruh harapan agar ada kebijakan dari PT Pelni juga Pemerintah Pusat dan Daerah untuk kepastian nasib mereka. Jika harapan itu tidak terpenuhi mereka menyatakan hanya akan pasrah namun tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi demo dan ambil langkah nekad di waktu selanjutnya seperti menyerobot untuk tetap bisa masuk dan diangkut.

Sayangnya upaya para sopir untuk mendapatkan kebijakan dari PT Pelni agar bisa tetap mengangkut mereka dan truck serta muatannya tidak berhasil. KM Egon sekira pukul 12.00 WITA bertolak dari pelabuhan Waingapu menuju Lembar, Surabaya, Batulicin, Pare-pare dan Bontang dan meninggalkan para sopir bersama truck ekspedisi berserta harapannya yang pupus.  

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network