Bupati Sumba Timur Menari Kabokang dalam Pagelaran Seni Budaya HUT ke-56 GKS Lambanapu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing spontan menari Kabokang dalam kemeriahan Pagelaran Budaya HUT Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Lambanapu ke-56, Kelurahan Maulumbi, Kecamatan Kambera, Senin (20/10/2023) malam lalu. Terlihat kala gong dan tambur ditabuh dan hentakan kaki serta gerakan tangan lengkap dengan rumbai dari bulu kuda para penari, memantik semangat Bupati untuk juga naik ke panggung untuk menari bersama.

Momen itu kemudian spontan diikuti oleh panitia dan para tokoh umat GKS jemaat setepat juga undangan lainnya. Walau tidak mengenakan pakaian adat khas Kambera, Sumba Timur, Bupati yang diberikan selempang kain tenun ikat berwarna dominan merah dan hitam tetap antusias menari dan mengimbangi liukan pinggang, punggung serta hentakan kaki penari dalam Tarian Kabokang Ndai yang disajikan saat itu.

Para tokoh umat GKS Lambanapu dan juga dikenal sebagai pejabat di lingkup Pemkab Sumba Timur juga menari dengan penuh semangat. Nampak Asisten 1 Setda Dominggus H. Kondanamu, Kadis Nakertrans, Yulianus Laki Amah dan Andreas Mulla, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu juga tak kalah heboh menari Kabokang lengkap dengan pakaian adat khasnya masing - masing. Tarian yang tentunya disahut dengan Kakalaku dan Kayakka (Pekikan semangat khas Sumba Timur)  dari kaum ibu dan pemuda GKS setempat.

Kegembiraan yang spontan ditampilkan oleh Bupati Sumba Timur Khristofel Praing itu menjadi penegasan akan pentingnya sinergitas dan persatuan umat yang disampaikan dalam sambutannya.  

 “Saya bangga dan bahagia bisa ada di tengah – tengah umat yang bersatu dan kompak. Saya sebagai anak Lambanapu juga tentunya merasa terharu karena larut dalam rasa kekeluargaan. Marilah kita terus eratkan dan pertahan rasa persatuan dan kekeluargaan ini. Tentunya kita yakin bahwa Tuhan akan memberikan berkat dan restunya untuk kita semua,” tandas Khristofel.

Ketua Umum Sinode GKS, Marlin Lomi dalam sambutannya juga menyatakan rasa salutnya pada kekompakan warga jemaat GKS Lambanapu.  Thema “Gereja yang bersahabat yang mampu melahirkan persatuan” yang diangkat dalam perayaan HUT GKS Lambanpu sebutnya nampak jelas terealisasi.

“GKS Lambanapu boleh disebut berada di pinggiran kota namun kali ini kita sama – sama menyaksikan bahwa umat di sini layak untik menjadi contoh dan inspirasi bagi gereja lainnya untuk tetap bersatu, menghargai dan turut melestarikan adat dan budaya Sumba-Kambera sambil tetap memuliakan Tuhan,” tandas Marlin.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu