“Jangan Mencuri itu harus ada dihati setiap pemimpin dan rakyat NTT ke depannya. Saya tidak bawa jargon bersama rakyat menuju sejahtera ataupun sejenisnya. Sudah sangat jamak itu tapi realitanya jauh dari harapan. Kita tiap hari minggu 80 persen rakyat yang beragama kristen beribadah di Gereja atau di rumah, Jumat 10 persen yang Muslim beribadah di Masjid juga dirumah dan 10 persen lainnya di tempat ibadah lainnya, tapi hari lainnya kita justru mencuri dan korup,” paparnya sembari menambahkan kini justru lebih banyak pemimpin dan pejabat yang takut ditangkap KPK atau penegak hukum lainnya daripada Tuhan yang Maha Kuasa.
Ditanya aspirasi apa saja yang terserapnya ketika melakukan tatap muka dengan sejumlah warga di Sumba dalam safari singkatnya, pria yang pernah meraup laba lebih dari 20 Miliar Dollar untuk Negara melalui jabatannya pada sejumlah BUMN itu mengakui cukup kompleks. Ragam persoalan seperti pertanian dalam hal keterbatasan pupuk dan bibit unggul, ketersediaan air dan hama belalang, dan harga holtikultura yang sanngat rendah adalah sebagian diantara problem yang didapat Orias dari warga.
Paparan Orias Petrus Moedak ditanggapi seksama oleh sejumlah warga di kota Waingapu dalam pertemuan singkat yang digelar di aula Hotel Lima Saudara, Kabupaten Sumba Timur, NTT - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu/iNewsSumba.id
Harga rumput laut yang kadang berada di titik yang rendah dan merugikan petani. Mahalnya harga benang dikeluhkan oleh pengrajin tenun ikat, traktor yang disiapkan pemerintah tidak merata penyebarannya juga tingginya harga tiket pesawat juga dikeluhkan warga pada Orias. Hal mana sebut Orias bisa disikapi dengan melakukan hilirisasi produk, dan langkah serta kebijakan yang berpihak pada rakyat banyak oleh pemimpin yang berani dan berintegritas.
“Holtikultura ketika di sini lagi panen bagus, harusnya OPD atau pimpinannya membatasi masuk komoditi serupa dari luar daerah. Komoditi yang bisa diproduksi lebih lanjut disini baiknya jangan bahan mentahnya atau setengah jadinya yang kita banyak keluarkan. Menjalin komunikasi yang baik dengan Maskapai penerbangan lain dan bila perlu mengupayakan Ferry Cepat yang jauh lebih murah biayanya adalah sebagian langkah yang bisa dilakukan,” urainya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait