Eksistensi Sanggar OSA Dipertegas pada Momen Gelaran Seni Budaya Sadar Bencana

Dion. Umbu Ana Lodu
Sanggar Osa pertegas eksistensinya dalam bidang seni, musik dan etnis khas Sumba dalam gelaran Seni Budaya Sadar Bencana, di Kabupaten Sumba Tengah, NTT, JUmat (1/9/2023) lalu - Foto : kolase istimewa

SUMBA TENGAH, iNewsSumba.id – Sanggar Orang Sumba Asli (OSA) mempertegas eksistensinya dalam dunia seni dan hiburan khas etnis Sumba dan pelestariannya. Momentum Pagelaran Seni Budaya Sadar Bencana, Mitigasi Bencana Melalui Kearifan Lokal menjadi ajang penegasan semangat itu.

Lapangan Ratiwoya, Kabupaten Sumba Tengah, Jumat (1/9/2023) petang hingga malam hari lalu Sanggar OSA menampilkan sejumlah kreasi apik dan khasnya. Elson Umbu Riada selaku inisiator Sanggar mengakui seluruh divisi dalam sanggar berkesempatan untuk tampil. Hal itu kata dia tak bisa lepas dari peran Tim Kreatif Sanggar Osa (IMCREOSA).

Dipaparkan Elson pada iNews.id, Minggu (3/9/2023) dalam perbincangan via gawainya itu, divisi yang tampil yakni divisi OSA Musik  melalui OsamuethniC yang perform dengan lagu – lagu daerah, divisi OSA Dancer dengan sajian tari Kataga, Harama, Negu, Reja, Kaboka dan Korung. Sementara divisi OSA fashion an Kontemporer menampilkan tarian kontemporer Sumba Tengah dengan iringan musik khas Osa.

“Sanggar Osa mengisi semua kegiatan secara independen bersama rekanan dari Bandung, meskipun Kegiatan ini berada di bawah naungan BPBD Sumba Tengah dan BNPB RI. Kami dari Sanggar Osa juga menyiapkan panggung gaya rumah adat khas Sumba dengan segala ornamen unik Sumba Tengah,” papar Elson.

 

 

Kemeriahan acara itu juga dibarengi dengan penyerahan penghargaan bagi Sanggar OSA diterima oleh Rambu Djati Anakudu selaku ketua sanggar dasri BNPB RI juga penyerahan bantuan pada Pemkab Sumba Tengah.


Tarian Kataga dan Reja massal libatkan semua peserta delegasi Nasional juga seluruh Kabupaten se Pulau Sumba - Foto : istimewa

 

“Kami juga hadirkan lagu monumental khusus yang diciptakan sebagai lagu tema acaranya yakniMadung Ati Madung Ati dan juga semua rangkaian tari kontemporer ditutup dengan tarian atau reja Massal dimana semua tamu dari Jakarta, dan Seluruh duta dari Kabupaten lain di Pulau Sumba ambil bagian diiringi musik blues etnik khas OsamuethniC,” pungkas Elson.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network