Antusiasnya para mahasiswa baru ambil bagian dalam karnaval dan inagurasi itu paling tidak diungkapkan oleh Anton dan Theresia. Kepada iNews.id, keduanya mengaku tergabung bersama 32 anggota pada kelompok yang mereka namakan Tarimbang. Kelompok ini selain mengenakan busana adat khas Sumba dan etnis lainnya, juga yang menyajikan busana unggulannya yakni perpaduan kain tenun ikat khas Sumba Timur dengan kreasi barang bekas yang mereka daur ulang.
“Saya daur ulang dari bahan bekas kayu sebagai replika tombak. Sedangkan bahan alami daun pandan yang dianyam dibentuk jadi tameng serta tempat taruh sirih pinang, kami persiapkan ini selama 4 hari,” ungkap Anton.
“Kalau busana saya padukan kain tenun ikat Sumba Timur dan bahan daur ulang kertas karton juga kawat sebagai rangka sayap keemasan yang dipasang tepat dipunggung,” imbuh Theresia.
Setibanya di pelataran kampus Unkriswina, seluruh peserta disambut pihak rektorat dan dilanjutkan sejumlah atraksi seni dan budaya seperti Luluk, nyanyi lagu Sumba diiringi Jungga, peragaan busana serta live musik. Namun sebelum tersajinya seni dan hiburan, Rektor Unkriswina Maklon F Killa memberikan motivasi pada para mahasiswa baru dalam sambutannya.
Rektor Unkriswina Sumba Maklon F Killa secara resmi menutup kegiatan PKKMB dan juga memberikan motivasi pada para mahasiswa baru dalam malam inagurasi - Foto : iNewsSumba.id
“Selama PKKMB tentu kalian telah mendapatkan bekal dan informasi yang bisa membantu kalian semua untuk memasuki proses perkuliahan dengan baik dan sukses pada akhirnya. Masuk sebagai Mahasiswa di Unkriwina tentu masuk ke pola kehidupan yang baru. Saya harapkan di 4 tahun ke depan kalain ini bisa wisuda. Namun untuk itu tercapai tentu harus punya daya juang, jangan memiliki sikap mudah menyerah dan suka menghindari tantangan tapi dihadapi dan ditaklukkan,” papar Maklon.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait