SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Menyusul terkuaknya mega korupsi yang melibatkan Menkominfo Johnny G Plate (kini Mantan Menkominfo) sejumlah wilayah mulai kian terbuka menyatakan kualitas dari sinyal BTS yang dibangun di wilayahnya. Warga di Desa Laipandak, Kecamatan Wulla Waijillu, Kabupaten Sumba Timur, NTT juga menyuarakan buruknya kualitas sinyal BTS berlabel Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) itu.
“Sinyalnya parah, mau mendung ataupun tidak sama saja, sinyal sebentar ada sebentar tidak tapi lebih banyak tidak ada sinyalnya. Kalau mau buka internet susah sekali mau login. Dulu bilang sinyalnya bisa jangkau seluruh Desa, tapi ini jangkauannya hanya sampai Gereja Katolik Prainggai, kalau tempat lain hanya di titik tertentu saja,” ungkap Gerardus Nggau Behar, Kepala Desa Laipandak pada iNewsSumba.id, Rabu (21/6/2023) siang lalu.
Kades yang pernah berkarier sebagai jurnalis itu lebih lanjut menguraikan, sebagai aparatur Desa pihaknya berharap bisa menggunakan aplikasi Srikandi. Namun sinyal jadi penghalang utamanya. Aplikasi WA piun sebut dia, kadang bisa kadang tidak.
Desa dengan jumlah 306 KK atau sebanyak 1147 jiwa itu dominan melihat hadirnya BTS sebatas ‘besi bodoh’ yang mencederai pemandangan angkasa di wilayah sekitar Kampung Pahenya (Kampung utama di Desa itu).
“Ini sejak dibangun tahun 2021 begini saja masalahnya. Sinyal timbul tenggelam dan dominan tenggelamnya. Kami kecewa karena sinyal telpon tidak jadi, sms juga tidak jadi, internet juga leletnya kelewatan,” jelas John Pelindima yang ditemui terpisah di sekitar lokasi tower BTS Bakti itu berdiri.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait