Mengenal Tradisi Parina di Sumba Timur, Merontokkan Bulir Padi dengan Injakan Kaki Diiring Lagu Adat

Dion. Umbu Ana Lodu
Tradisi Parina di Sumba merupakan kegiatan melepaskan bulir padi dari tangkainya dengan cara diinjak dengan hentakan kaki mengikuti nyanyian dan petikan musik Jungga . Insert : Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing

 

Yudi Umbu Rawambaku, salah satu tokoh muda Sumba yang juga pemerhati adat dan budaya Sumba, kepada iNewsSumba.id,  Rabu (17/5/2023) di Waingapu  menjelaskan, khusus untuk Jungga Humba yang miliki  2 senar, secara filosofis disebut Umbu dan Rambu.

“Dua senar pada Jungga Humba secara filosofis sejak dulu kedua senar itu merupakan pasangan yang biasa disebut Umbu dan Rambu. Umbu sendiri merupakan sapaan khas bagi lelaki dan Rambu adalah untuk perempuan Sumba Timur,” jelasnya.


Tradisi Parina biasa berlangsung sejak sore hingga menjelang dini hari. Sukacita panen ditandai dengan nyanyian dan tarian oleh warga setempat. Insert : Yudi Umbu Rawambaku - foto : Istimewa

 

Lebih lanjut  Umbu Yudi membagikan foto dan video saat dirinya menyaksikan kegiatan Parina di Kecamatan Mahu minggu sebelumnya. Dimana sebut dia kegiatannnya dimulai dari sore hingga dini harinya.

“Ini Parina di Desa Wai Rara, Kecamatan Mahu. Parina diawali dengan ritual Hamayang (doa pada sang Khalik) pada Sang Pencipta melalui para leluhur untuk memberikan restu untuk kelancaran usaha, melindungi lahan dan memberikan hasil pertanian yang melimpah bagi warga,” urainya sembari menambahkan bahwa ritual ini tentu bisa menjadi daya tarik wisatawan dari dalam dan luar Sumba.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network