SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, pastikan budi daya modern tambak udang yang rencananya akan dilakukan di desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur akan menggunankan teknologi mutakhir dan juga ramah lingkungan. Hal itu ditegaskannya kala melakukan kunjungan kerja (Kunker) meninjau kesiapan lokasi tambak udang dengan luasan efektif 525 hektar di desa Palakahembi, Minggu (22/1/2023) sore.
Sakti Wahyu Trenggono menegaskan hal itu menjawab pertanyaan iNewsSumba.id seputar investasi untuk tambak udang, lazimnya dilakukan kawasan yang cenderung lebih dekat dnegan pantai. Namun di Sumba Timur ini justru cenderung di kawasan perbukitan. Hal mana tentu pada modal dan juga teknologi.
“Yaa melibatkan teknologi yang termutakhir, kenapa begitu? Kalau di pesisir pantai tidak ada instalasi pengelolaan limbahnya dan dampaknya akan kembali lagi ke laut dan itu akan mencemari dan kesehatan laut terganggu,” tegas Sakti Wahyu.
Selain itu Sakti Wahyu menegaskan pihak pemerintah kini sangat konsen soal kesehatan laut sehingga kata dia, perlu menggunakan teknogi mutakhir, manajemen yang baik dan harus dikelola oleh profesional yang benar paham di bidangnya.
“Kalau lingkungan lautnya sehat tentunya akan lebih banyak manfaatnya bagi daerah juga bangsa secara keseluruhan. Kalau dipinggir pantai seperti yang teman – teman lihat selalu cenderung rusak mangrovenya karena tidak ada IPAL nya,” paparnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, di dampingi Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing saat meninjau kesiapan lokasi tambak udang di desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono yang kala itu didampingi oleh Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing dan sejumlah pejabat teras KKP itu juga menjelaskan, nantinya air laut akan ditarik dengan sistem perpipaan dari kawasan pesisir berjarak sekira 3 kilometer.
“Kalau dari pesisir pantai ke sini bisa sekira 3 kilometer. Tapi airnya sendiri bisa jadi sekitar 10 kilometer ke tengah laut,” timpalnnya.
Untuk diketahui dari rencana lokasi tambak udang dengan luasan efektif 525 hektar, nantinya akan uji coba produksi di tahun 2023 ini. Investasi direncanakan sebesar Rp7,5 Trilyun dan dimulai pembangunan di tahun 2023 ini. Di luasan itu nantinya akan dibangun kolam sebanyak 2100 petak dan diperkirakan merekrut tenaga kerja maksimal 5 ribu orang.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait