Ketika Perilaku Masa Lalu Mengejar Kades Munjul: Video Lama, Sorotan Baru
Meski demikian, publik bereaksi keras. Video tersebut telah memicu perdebatan di berbagai ruang. Antara mereka yang menuntut moralitas pemimpin dan mereka yang menilai setiap manusia punya masa lalu.
“Kami kecewa, tapi juga kasihan. Kadang masa lalu bisa jadi jerat bagi siapa pun,” ujar seorang warga Munjul.
Kisah IS menunjukkan betapa tipisnya batas antara privasi dan citra publik di era digital. Apa yang dulu hanya milik pribadi, kini bisa menjadi konsumsi nasional hanya dengan satu klik. “Saya sadar sekarang semua mata melihat. Saya hanya bisa memperbaiki diri,” tutur IS.
Pakar sosial lokal menilai, kasus ini bisa menjadi pengingat bagi pejabat publik agar selalu waspada dengan jejak digital. Di sisi lain, masyarakat juga dituntut lebih bijak dalam menilai seseorang berdasarkan konteks waktu dan tanggung jawab yang diembannya.
Kini, IS melanjutkan pekerjaannya sebagai kepala desa di bawah bayang-bayang masa lalu yang sulit dihapus. Di tengah hiruk-pikuk komentar publik, satu hal yang pasti: di era media sosial, masa lalu tak pernah benar-benar pergi, ia hanya menunggu untuk ditemukan kembali.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu