Malam Berdarah di Miomaffo Timur: Saat Amarah dan Alkohol Menyatu dalam Parang

KEFAMENANU, iNewsSumba.id – Malam itu, Desa Amol di Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), seketika berubah menjadi ladang maut. Amarah, alkohol, dan sebilah parang membuat satu keluarga porak poranda. Seorang suami membantai istrinya, iparnya, dan keponakannya sendiri, sementara seorang anak kini berjuang antara hidup dan mati di rumah sakit.
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Senin malam, 14 Oktober 2025. Menurut keterangan Kasubsi PIDM Polres TTU, Ipda Wilco Mitang, pertengkaran kecil antara suami-istri di rumah berujung pada tragedi berdarah. “Pelaku emosi dan langsung mengambil parang yang diselipkan di dinding dapur. Tanpa pikir panjang, dia membacok korban secara berulang-ulang hingga tewas di tempat,” ujar Wilco.
Korban pertama, sang istri bernama Emeliana Oetpah (53), tak sempat melarikan diri. Tubuhnya roboh dengan luka dalam di kepala, leher, dan tangan. Namun amarah pelaku tak berhenti di sana. Dalam kondisi kalap, dia beralih menyerang anggota keluarga lainnya yang mencoba menolong.
Yuliana Talan (77) hanya sempat menangkis, namun tetap menderita luka memar di lengan kiri. Sementara anaknya sendiri, Lusiana Kuabib (14), menjadi korban berikutnya. Parang itu kembali berayun, mengenai kepala dan leher anak malang itu hingga kritis.
Tak puas, pelaku mengejar iparnya, Kristina No Omawa, dan membacoknya berkali-kali di kepala, leher, dan badan hingga tewas seketika.
Suasana rumah berubah menjadi sunyi dalam jerit dan darah. Saat keponakannya, Erna Kuabib (8), mencoba lari, parang kembali terayun. Bocah itu meninggal dunia di tempat.
“Pelaku langsung melarikan diri ke rumahnya usai melakukan aksi brutal itu,” ungkap Wilco Mitang. Tak lama kemudian, warga yang marah bersama polisi berhasil menangkapnya meski sempat melawan.
Kini pelaku dijerat pasal berlapis. Mulai dari Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga hingga Perlindungan Anak. “Motif utama pelaku adalah kemarahan tak terkendali akibat pertengkaran rumah tangga dalam kondisi mabuk,” kata Wilco menegaskan.
Tragedi ini menjadi pelajaran kelam bagi warga Miomaffo Timur. Di balik sunyi desa, tersimpan luka yang tak akan lekas sembuh. Luka yang lahir dari amarah manusia yang kehilangan kendali.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu