20 Tahun Mengabdi, Dini Pitria Tumbang oleh Satu Tamparan ke Murid

LEBAK, iNewsSumba.id – Dua puluh tahun mengabdi di dunia pendidikan, namun satu tamparan mengubah segalanya. Nama Dini Pitria, S.Pd, Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, kini tengah bergulir di ruang publik setelah insiden menampar seorang murid membuatnya dicopot dari jabatan.
Menurut data resmi, Dini yang lahir pada 8 Agustus 1980 itu diangkat sebagai CPNS sejak Februari 2005. Dalam dua dekade kariernya, ia dikenal sebagai sosok yang berdisiplin, keras, tapi berprestasi. Namun di hari itu, di hadapan para siswa, kontrolnya goyah.
Insiden terjadi ketika seorang murid kelas XII tertangkap merokok di lingkungan sekolah. Saat ditegur, sang murid membantah. Dalam suasana emosi, tangan Dini melayang ke pipinya. “Saya tidak bermaksud menyakiti, hanya spontan karena kecewa,” ujarnya kemudian.
Namun, reaksi dari masyarakat jauh lebih besar dari sekadar tamparan. Keluarga siswa melaporkan peristiwa itu ke polisi, dan tak lama kemudian, gelombang aksi dari ratusan siswa mengguncang halaman sekolah.
Mereka menuntut agar kepala sekolah dicopot. “Kami ingin lingkungan belajar yang aman,” kata salah satu siswa di tengah kerumunan.
Pemerintah Provinsi Banten bergerak cepat. Gubernur dan Sekda memutuskan untuk menonaktifkan Dini dari jabatannya. “Iya, sudah dinonaktifkan,” kata Gugun Nugraha, pejabat Dindikbud Banten Wilayah Lebak.
Kini, Dini menjalani hari-harinya tanpa ruang kerja, tanpa bel masuk kelas. Hanya sisa tumpukan berkas dan kenangan dua puluh tahun pengabdian di dunia yang pernah ia cintai.
Peristiwa Cimarga menyisakan pertanyaan lama yang tak lekang waktu: ketika niat mendidik bertabrakan dengan batas-batas hukum dan moral, siapa yang harus belajar paling banyak?
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu