Sepeda Raksasa di Puncak Tertinggi Laindeha, Kreatifitas dan Totalitas Warga Sambut Tour de EnTeTe

WAINGAPU, iNewsSumba.id-Kreativitas warga yang dimotori karang taruna Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, dipastikan akan mendapat sorotan luas. Pasalnya mereka menyambut Tour de EnTeTe 2025 dengan cara berbeda: menghadirkan sebuah 'sepeda raksasa' di puncak bukit tertinggi desa. Sebuah tanda sambutan unik untuk ribuan pasang mata yang akan menyaksikan balapan internasional ini.
Replika sepeda itu berdiri persis di jalur yang nantinya akan dilintasi pebalap yang akan start dari Desa Karipi, pada etape IV Tour de En Te Te, Minggu (14/9/2025) siang nanti, Dari posisi itu, benda iconik itu seakan menjadi penonton abadi yang menyaksikan setiap pebalap menjejakkan pedalnya.
Kepala Desa Laindeha, Jhony Maramba Tana, menyebut, ide ini lahir dari kebanggaan dan solidaritas. “Kami ingin tunjukkan Laindeha punya cara menyambut tamu. Tidak hanya ikut-ikutan, tapi memberi tanda yang bisa dikenang dan yang pasti bisa dibanggakan,” katanya.
Warga pun bergotong royong mendirikan replika tersebut. Bagi mereka, sepeda raksasa itu bukan sekadar pajangan, melainkan simbol kebersamaan. Joni menambahkan, lokasi itu akan ditata lebih baik ke depan, agar menjadi spot wisata permanen bagi wisatawan.
Selain menghadirkan ikon visual, warga juga disiplin menyiapkan keamanan jalur. Imbauan tegas sudah disebarkan agar ternak tidak dilepas di jalan. “Kami ingin Laindeha dikenal rapi dan siap berikan pelayanan terbaik bagi para tamu,” tegas Joni.
Camat Pandawai, Christian Ndilu, memastikan koordinasi berjalan mulus. Ia mengapresiasi respons warga yang patuh dan merasa memiliki event besar ini. “Sumba Timur harus meninggalkan kesan positif bagi pengunjung atau tamu dari luar,” katanya.
Kunjungan Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, dan Wakil Bupati Yonathan Hani, menambah semarak. Mereka singgah sejenak di bukit sepeda raksasa setelah meninjau rute etape IV. Bupati pun mengingatkan kembali pentingnya pengamanan jalur dari gangguan ternak.
Dengan sepeda raksasa di bukit Laindeha, sambutan warga Sumba Timur terasa berbeda. Ini bukan sekadar balapan, tapi juga perayaan kreativitas dan kebanggaan yang akan dikenang oleh pebalap maupun penonton dari berbagai penjuru dunia.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu