get app
inews
Aa Text
Read Next : 30 Saksi Diperiksa, Bupati Sumba Timur Minta Semua Pihak Dukung Proses Hukum Kasus PT ASTIL

Humba Sandalwood Festival Sukses Terlaksana Walau Dihimpit Keterbatasan

Sabtu, 12 Juli 2025 | 22:21 WIB
header img
Parade Kuda Sandel di perbukitan Tanarara dan Palindi Piarakuku. Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali disambut tarian Harama saattiba di Piarakuku Hills - Foto Kolase: Dion. Umbu Ana Lodu

WAINGAPU, iNewsSumba.id – Humba Sandalwood Festival 2025 yang dipusatkan di Bukit Tanara dan Palindi Piarakuku, Kecamtan Matawai La Pawu, Sabtu (12/7/2025) sore lalu menampilkan eksotika Sumba Timur secara maksimal meskipun digelar dengan keterbatasan dana dan persiapan teknis yang memadai.

Ratusan warga hadir menyaksikan parade kuda sandel dengan penunggang berkostum adat Sumba Timur yang menyusuri bukit-bukit sabana sejauh mata memandang hingga menjelang matahari terbenam. Festival ditutup di Palindi Piarakuku (Piarakuku Hills), salah satu destinasi wisata andalan yang dihiasi patung pahatan batu karya seniman lokal Jeferson Tamu Ama.

Tak hanya parade kuda, pengunjung disuguhi pemandangan kain tenun ikat raksasa “Dendi Duangu” sepanjang 104 meter yang pernah mencatatkan rekor MURI. Kain tersebut menjadi simbol komitmen Sumba Timur dalam melestarikan warisan budaya di tengah tantangan pengembangan sektor pariwisata.

Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjadikan festival ini sebagai agenda rutin untuk menggerakkan ekonomi kreatif lokal.

“Kita ingin ini bukan sekadar pertunjukan budaya, tapi juga mendatangkan manfaat ekonomi bagi para pengrajin dan pelaku usaha lokal,” tegasnya.


Parade pengrajin tenun ikat khas Sumba Timur di Taman Wisata Swembak, Kelurahan Matawai, Kecamatan Kota Waingapu-Foto: Dion. Umbu Ana Lodu

 

Adapun Festival ini diawali dengan parade para pengrajin tenun ikat khas Sumba Timur di Taman Wisata Swembak, Kelurahan Matawai, Kota Waingapu pada pukul 12.00 WITA. Sebanyak 50 penenun kain dihadirkan untuk menyuguhkan aneka tahapan menenun, mulai dari penyiapan bahan pewarna, benang dan proses menenun hingga menjadi sebuah maha karya tenun ikat Sumba Timur yang alami dan punya nilai ekonomis tinggi. 

Meski masih jauh dari kata ideal, dihaapkan langkah kecil ini menjadi sinyal positif kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Sumba Timur pascapandemi dan di tengah tekanan efiseins anggaran.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut