Tiga Dekade Mengabdi, Sebuah Buku Bungkam Keraguan Tentang Koperasi di Timur Indonesia

MAUMERE, iNewsSumba.id– Sebuah buku yang mengangkat kisah perjuangan dan pengabdian selama 30 tahun diluncurkan dalam sebuah momentum bersejarah: Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-29 koperasi simpan pinjam (KSP) Pintu Air di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Buku berjudul “Menghimpun Pasir Nan Terserak & Mukjizat Tuhan” ini menjadi semacam monumen naratif bagi perjalanan panjang lembaga keuangan rakyat tersebut.
Peluncuran berlangsung pada Kamis (8/5/2025) di kantor pusat koperasi yang terletak di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita. Buku setebal 400 halaman ini ditulis oleh Damian Marjono, yang juga memimpin sesi bedah buku dalam acara tersebut.
“Pasir itu kecil, terserak, tak berarti apa-apa jika sendiri. Tapi ketika dikumpulkan, ia bisa jadi gedung, jadi kekuatan. Begitu pula dengan gerakan koperasi ini,” ungkap Damian dalam sambutannya.
Ia mengisahkan bahwa gagasan menulis buku ini muncul setelah berjumpa dengan sejumlah tokoh penggerak koperasi. Proses penulisannya tidak terlalu lama karena banyak data dan dokumentasi yang sudah tersedia. Namun, yang membuat buku ini istimewa bukan sekadar fakta-fakta angka, melainkan kisah-kisah kecil dari para anggota koperasi: nelayan, petani, peternak, hingga buruh, yang selama ini hidup dalam keterbatasan.
Dalam pengantarnya, Damian menyebut bahwa perjalanan koperasi ini tidak pernah mudah. “Tantangan kepercayaan, cibiran, bahkan fitnah, pernah menguji para pengurus. Tapi bukti kerja nyata dan laporan yang terus diaudit publik menjadi jawabannya,” tulisnya.
Sementara itu, ketua KSP Pintu Air, Yakobus Jano, menegaskan bahwa buku ini bukan untuk membanggakan diri, melainkan untuk mendokumentasikan cerita perjuangan yang selama ini hanya hidup dari mulut ke mulut.
“Ini hanyalah serpihan cerita dari Rotat, yang kini sudah merambat ke seluruh NTT, bahkan luar pulau. Bagi mereka yang tak pernah mendengar langsung atau menyaksikan sendiri, semoga buku ini bisa memberi gambaran,” ujarnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu