get app
inews
Aa Text
Read Next : Air Mata Haru Umat di Kambajawa: Paroki MBSM Siapkan Misa Requiem untuk Paus Fransiskus

Pelukan Terakhir Sang Gembala: Curahan Hati Seorang Pastor Mengenang Paus Fransiskus

Selasa, 22 April 2025 | 11:19 WIB
header img
Momen perjumpaan penulis dengan Paus Fransiskus di Aula Clementine , Vatikan - Foto : istimewa

JAKARTA, iNewsSumba.id - Sore itu, 21 April 2025, kabar duka menyelimuti dunia. Paus Fransiskus,, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik yang dicintai jutaan umat telah dipanggil pulang ke rumah Bapa. Dalam keheningan, saya terduduk diam. Air mata tak terbendung. Hati ini mengalirkan kenangan satu hari yang tak akan pernah saya lupakan: 2 Oktober 2022, hari ketika saya bertatap muka dengan Bapa Suci di jantung Gereja Katolik, Kota Roma.

Hari itu bukan sekadar perjalanan spiritual itu adalah perjumpaan batin. Bersama ratusan konfrater dari berbagai penjuru Asia Oceania, kami mengenakan jubah hitam dan roman collar, simbol kerendahan dan kesetiaan. Bagi banyak dari kami, ini adalah pertemuan pertama dan mungkin terakhir dengan beliau.

Dari Lapangan Santo Petrus hingga Aula Clementine yang bersejarah, setiap langkah terasa sakral. Ketika Bapa Suci memasuki ruangan, keheningan berubah menjadi tepuk tangan penuh hormat. Di usianya yang senja, ia berjalan perlahan namun penuh wibawa. Sapaan awalnya? Sederhana, jenaka, namun sarat makna.

“Saya punya sambutan enam halaman… tapi ini sudah waktunya makan siang. Kalian pasti tidak akan mendengarkan!”
“Cara tercepat membunuh seorang biarawan adalah dengan mengambil waktu siesta dan menunda makan siangnya!”

Tawa pun pecah, mencairkan suasana. Namun tak lama, beliau menyampaikan pesan-pesan mendalam:
 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut