Angka Kemiskinan dan Stunting Masih Tinggi, Bupati Sumba Timur Minta OPD Fokus Efektivitas Anggaran

WAINGAPU, iNewsSumba.id - Tingkat kemiskinan dan stunting di Kabupaten Sumba Timur masih menjadi sorotan utama dalam Forum Perangkat Daerah yang digelar Rabu (16/4/2025) di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi. Forum ini menjadi bagian penting dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun anggaran 2026.
Dalam sambutannya, Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menyampaikan data terbaru yang mencerminkan tantangan besar pembangunan daerah. Persentase kemiskinan tercatat sebesar 27,04% atau setara 73.580 jiwa, di mana 8,02% (13.574 jiwa) termasuk kategori miskin ekstrem. Sementara itu, prevalensi stunting masih berada di angka 14,9% atau 3.303 balita. Angka kematian ibu mencapai 6 kasus, dan kematian bayi mencapai 93 kasus dalam setahun terakhir.
“Data ini menjadi alarm bagi kita semua. Kita harus menyusun program yang benar-benar menyentuh kebutuhan mendesak masyarakat, dengan efisiensi tinggi dan akurasi dalam penggunaan anggaran,” tegas Umbu Lili.
Pertumbuhan ekonomi daerah pada 2024 tercatat sebesar 3,69%, meningkat 0,57 poin dari tahun sebelumnya namun masih di bawah rata-rata Provinsi NTT yang mencapai 3,73%. Bupati menegaskan pentingnya efisiensi fiskal karena alokasi dana transfer dari pusat saat ini semakin ketat dengan banyak yang bersifat specific grant, sehingga ruang gerak APBD sangat terbatas.
Ia pun mendorong pimpinan perangkat daerah untuk memanfaatkan data yang valid dalam menyusun kebijakan dan mencari alternatif sumber pendanaan, termasuk dari CSR, APBD provinsi, dan APBN.
“Langkah-langkah berbasis data yang tepat sasaran sangat penting untuk mengatasi keterbatasan fiskal dan menghasilkan pembangunan yang berdampak nyata,” tambah Bupati Umbu Lili Pekuwali.
Forum yang dihadiri oleh DPRD, OPD, camat dan lurah ini menjadi momentum strategis dalam memformulasikan arah pembangunan Kabupaten Sumba Timur menuju masyarakat HUMBA: Harmonis, Unggul, Mandiri, Berbudaya, Adil, Maju, dan Berkelanjutan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu