Perluas Literasi Digital di Indonesia Timur, Komdigi Gelar Kegiatan di UNIPA

SIKKA, iNewsSumba.id - Upaya memperkuat literasi digital di Indonesia Timur terus berlanjut dengan hadirnya program Generasi Terkoneksi (GenSi) yang kali ini digelar di Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan mengusung tema “Saatnya GenSi Beraksi”, program ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan digital guna menghadapi tantangan era teknologi yang terus berkembang.

Didukung oleh kolaborasi antara sektor swasta dan Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (BPPTIK Komdigi), program GenSi telah sukses diadakan di berbagai wilayah seperti Papua, Solo, dan Minahasa Utara. Ribuan peserta telah bergabung dalam program ini untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang keamanan siber, etika digital, dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.

Dalam kesempatan ini, sejumlah pakar di bidang teknologi turut hadir untuk berbagi wawasan, di antaranya Hamdani Pratama (Kepala BPPTIK), Adri Gautama (Area Academy Manager Cisco Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia), Fuadit Muhammad (Programmer dan Tech Influencer), Anjas Maradita (AI Content Creator & Developer), serta Apriani V.E.K. Dangga (Edu & Self Development Content Creator NTT). Para peserta mendapatkan wawasan mendalam mengenai tren digital terkini, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan transformasi digital.

Program ini juga menghadirkan sesi diskusi interaktif bertajuk GenSi Talks yang mencakup tiga topik utama, yakni 'AI, Teman atau Lawan?', 'Jaringan yang Terhubung, Peluang yang Tak Terbatas', serta 'Transformasi Gen Z: Dari Cerdas Digital ke Aman Digital'. Melalui diskusi ini, diharapkan kesadaran terhadap keamanan digital dapat semakin meningkat di kalangan anak muda.

Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi), menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting dalam mewujudkan ekosistem digital yang inklusif serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Program GenSi juga menyoroti pentingnya AI Sovereignty melalui kerja sama dengan International Telecommunication Union (ITU) dan Digital Transformation Center (DTC). Meski tingkat penetrasi internet di NTT telah mencapai 67,75%, kontribusi terhadap total penggunaan internet nasional masih tergolong rendah, yakni hanya 1,70%. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan keterampilan digital di wilayah ini terus dilakukan agar generasi muda lebih siap menghadapi tantangan global dan mampu memanfaatkan teknologi dengan lebih bijak dan bertanggung jawab.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu