KUPANG, iNewsSumba.id–Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTT (BI NTT) mendorong UMKM untuk mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang masif dengan Go Digital. Sejalan dengan itu, BI NTT pada 14 hingga 16 Mei 2024 laLu menggelar kegiatan Onboarding UMKM di Kupang. Onboarding UMKM 2024 mengusung tagline "UMKM MUDA (Mandiri,Unggul, Digital,Adaptif) untuk Menuju Masa Depan UMKM yang Gemilang".
Peningkatan daya saing UMKM di era digital menjadi tujuan pokok Onboarding UMKM 2024. Untuk itu 20 UMKM peserta mendapatkan bimbingan dari mentor yang berkompeten dari Primakara University. Demikian dikatakan Pratyaksa Candraditya, Deputi Kepala KPw BI NTT.
Pemilihan Primakara Univercity berdasarkan pada keunggulan dan konsistensinya dalam pendampingan pada masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif digital di Bali juga Nusa Tenggara.
"Dengan menggandeng Primakara University Bali, pelaksanaan Onboarding UMKM tahun ini menurut kami terdapat peningkatan kualitas dibandingkan tahun lalu baik dari sisi pemateri, linkage antar materi, dan antusiasme peserta," jelas Pratyaksa.
Dipaparkan Pratyaksa lebih lanjut, Onboarding UMKM adalah salah satu program pengembangan UMKM dari BI berbentuk bimbingan teknis guna mendorong UMKM Go-Digital. Program ini memiliki 4 tujuan besar yakni meningkatkan literasi digital UMKM, meningkatkan kemampuan UMKM dalam menggunakan platform digital, meningkatkan penjualan UMKM dan memperkuat daya saing UMKM.
Perkembangan digitalisasi yang kian pesat harus dihadapi oleh UMKM dengan meningkatkan kapasitasnya. Karenas itu, suka atau tidak, UMKM harus siap naik kelas.
Dengan penetrasi digital 79 persen, saat ini digitalisasi sudah menggeser perilaku dan kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, dan diperkirakan akan terus berlanjut ke depannya," urai Pratyaksa, Senin (27/5/2024) lalu.
Dijelaskan Pratyaksa, peserta Onboarding UMKM 2024 telah melalui tahapan seleksi untuk menentukan kategori UMKM. Khusus untuk NTT, telah ada 44 UMKM yang telah di-onboarding-kan.
“Tahun 2024 ini, KPw BI NTT secara selektif melakukan proses seleksi untuk UMKM yang menjadi peserta onboarding dan berhasil menjaring 20 UMKM peserta berdasarkan 12 indikator, yang dikategorikan menjadi Potensial dan Unggulan," timpalnya.
Bagi UMKM yang termasuk Kategori Potensial yakni khusus yang baru atau pemula, atau belum melakukan onboarding, ataupun belum mengoptimalkan pemasaran secara daring. Sedangkan kategori Unggulan merupakan program lanjutan bagi UMKM yang sudah mengikuti onboarding . Pelatihan yang diberikan untuk optimalisasi dan peningkatan kinerja di marketplace.
Kornelis Ndapakamang, salah satu UMKM peserta dari Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT, kepada iNews.id sepulangnya dari kegiatan itu mengungkapkan apresiasi positifnya. Pelatihan yang diterima, kata dia diberikan oleh mentor yang kredibel dan tentunya pembekalan dalam pelatihan itu akan diterapkannya dalam usaha tenun ikat dan galery yang dikelolanya.
“Mentor dari Primakara sangat kredibel dan berkompeten dalam membimbing kami. Tentu dengan pembekalan yang kami terima, khususnya saya ke depannya akan mengoptimalkan platform digital untuk peningkatan penjualan dan tentunya kesejahteraan kami,” ungkap Kornelis.
Kornelis Ndapakamang, salah satu pemilik Galery dan pengrajin tenun ikat khas Sumba Timur, NTT, juga menjadi salah satu peserta Onboarding 2024 di Kupang - Foto : istimewa
Adapun mentor yang dihadirkan dalam kegiatan Onboarding 2024 kali ini diantaranya Rektor Primakara University, I Made Artana, Wakil Rektor IV Bidang Riset dan Inovasi I Gede Juliana Eka Putra, Dosen Bisnis Digital Kurniawan Joko Purnomo, Direktur Marketing Yoki Chandra Imamica, dan Content Creator Primakara University Bayu Kurnia Raharja.
"Pelatihan yang diberikan antara lain pengembangan bisnis di era digital, pemasaran digital, optimasi media sosial dan marketplace, serta digitial operation," ujar I Gede Juliana Eka Putra pada wartawan selepas kegiatan itu sembari menambahkan BI NTT memilih Primakara University sebagai mitra pelatihan didasari hubungan erat kedua lembaga dalam mendorong digitalisasi.
Untuk diketahui, para peserta atau UMKM yang ikut dalam kegiatan itu, sebelumnya telah disurvey terlebih dahulu oleh tim Primakara. Survei itu dimaksudkan menjadi dasar dalam penyesuaian materi pelatihan sehingga hasil yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan para peserta.
UMKM tak bisa dipungkiri merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dan tentunya juga untuk NTT. Karena itu di era digital dewasa ini, inovasi dan adaptasi teknologi adalah sebuah kemutlakan.
“Digitalisasi memang bukan pilihan tapi sebuah kebutuhan untuk bertahan dan berkembang. Mari bergerak dan melangkah bersama untuk melihat peluang baru demi memperkuat ekonomi lokal NTT. Baku dapa, baku bantu, baku jaga. Sukses sama-sama sonde bisa kalah,” pungkas I Gede Juliana Eka Putra.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu