get app
inews
Aa Read Next : Sikapi Spekulan Gentayangan, Satgas Pangan Sumba Timur Gerebek Penampung Beras Bulog GPM

Penyidik Kejari Geledah PD Lawadi dan Kantor Bupati SBD, Kajari dapat Warning KOMPAK Indonesia

Minggu, 03 Maret 2024 | 12:33 WIB
header img
Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Kornelius Kodi Mete menyaksikan saat-saat tim penyidik Kejari Sumba Barat menggeledah ruang kerjanya. Kajari Sumba Barat, Bintang L. Yusvantare menyatakan penetapan tersangka maksimal dalam 30 hari - Foto Kolase : istimewa

SUMBA BARAT DAYA, iNewsSumba.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumba Barat yang wilayah hukumnya mencakup hingga Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) kini sedang menangani kasus dugaan korupsi penyelewengan dana penyertaan modal Pemkab SBD  sebesar Rp2,8 miliar ke Perusahaan Daerah (PD) Lawadi dari total penyertaan modal Rp5,19 miliar.

Tim penyidik Kejari Sumba Barat yang dipimpin oleh Johansen C. Hutabarat bahkan telah melakukan penggeledahan kantor Perumda Lawadi pada Senin (26/2/2024) lalu. Selanjutnya pada Selasa (27/2/2024) tim yang sama juga menggeledah Kantor Bupati SBD yakni ruang kerja Bupati, Sekda dan ruang Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Bagian Hukum, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam,. Tindakan serupa juga dilakukan penyidik di Badan Keuangan dan Aset Daerah.

Informasi yang dirangkum iNews.id menyebutkan, terkait kasus ini sebanyak 16 saksi telah diperiksa dan sejumlah 153 dokumen diamankan penyidik. Ketika kasus ini kian mencuat dan jadi perhatian publik, Kajari Sumba Barat, Bintang L. Yusvantare, Jumat (16/2/2024) sore lalu pada para wartawan menegaskan tim penyidik akan bekerja keras untuk menuntaskan kasus yang dugaan penyelewengannya masuk dalam tahun anggaran 2020 hingga 2023 itu.

Bintang bahkan menargetkan penetapan tersangka bisa dilakukan maksimal dalam 30 hari ke depan. Tidak hanya itu, dirinya juga memastikan tidak akan tebang pilih dalam penuntasan kasus ini, yang mana semuanya disesuaikan dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan penanganan kasus ini, apresiasi dan warning juga dicetuskan oleh Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (KOMPAK Indonesia).

“Patut diapresiasi dan dikawal ketat publik. Hal itu agar tidak sampai ada kesan gertak sambal semata. Semua elemen Penggiat Anti Korupsi di SBD,Nasional dan Pers juga wajib untuk turut kawal ketat kasus ini. Juga hal yang sama wajib dilakukan oleh para Mahasiswa,” tandas Gabriel Goa, Ketua KOMPAK Indonesia ketika menghubungi iNewsSumba.id, Minggu (3/3/2024) siang tadi.

Ditambahkan pria yang juga aktif dalam memerangi perdagangan orang serta advokasi bagi para pekerja migran itu, rakyat dan seluruh pegiat anti korupsi harus satu langkah dalam menyelamatkan uang rakyat SBD yang diduga dikorupsi berjamaah itu. Dukungan total akan diberikan KOMPAK Indonesia pada Kajari Sumba Barat dan jajarannya.


Kantor PD Lawadi digeledah penyidik Kejari Sumba Barat terkait penyidikan dugaan korupsi. Insert : Gabriel Goa, Ketua KOMPAK Indonesia - Foto kolase : istimewa
 

“Dukungan total akan kami berikan pada Kajari Sumba Barat untuk segera menangkap dan memproses hukum pelaku dan juga aktor intelektualnya.  Kami juga mendesak KPK melakukan supervisi pada Kejari Sumba Barat dalam menangani perkara Tipikor dimaksud. Mari kita bersama mengawal penyidik Kejari Sumba Barat agar jangan terjebak bujuk rayu atau termakan kongkalikong dengan para pelaku dan aktor intelektualnya,” pungkas Gabriel.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut