get app
inews
Aa Read Next : Pemkab Sumba Timur Berupaya Maksimalkan Kepedulian Pada Pemenuhan Hak Anak

Harga Beras di Sumba Timur Masih Tinggi, Warga Beralih ke Jagung Giling

Sabtu, 02 Maret 2024 | 23:12 WIB
header img
Harga jagung giling (beras jagung) ikutan naik bersama kenaikan harga beras. Jagung giling dijual pedagang Pasar Inpres Matawai, Kota Waingapu, Sumba Timur dengan harga Rp13 ribu perkilogramnya - Foto : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Kenaikan harga beras pada sejumlah wilayah di Indonesia juga turut dirasakan di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Beras kualitas medium seperti yang terpantau di Pasar Inpres Matawai, Kota Waingapu dijual oleh para pedagang seharga Rp16 ribu perkilogramnya.

“Kalau beras medium ini kami jual 16 ribu perkilogramnya. Kalau yang premium kami jual 18 ribu pekilogramnya. Kenaikan ini sudah terjadi lebih dari seminggu lalu,” ungkap Ama Djala, salah satu pedagang beras di Pasar Inpres Matawai, Minggu (2/3/2024) siang lalu.

Seorang pedagang beras lainnya yang juga merupakan RPK Bulog ketika bersua Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing yang melakukan sidak pada Jumat (1/3/2024) pagi lalu menyatakan, beras yang dijualnya berasal dari Sulawesi. Harganya juga sama yakni beras medium Rp16 ribu dan premium Rp18 ribu. Selain itu dirinya juga menyakan sudah hampir 3 bulan tidak dipasok beras SPPH dari Bulog Sumba Timur.

Realita harga beras yang naik dan dan masih akan tetap berpotensi melonjak itu oleh sebagian warga disiasati dengan membeli tidka sebanyak biasanya. Ada pula yang membeli beras dan juga jagung giling (biasa disebut juga beras jagung) untuk nanti di mix atau dicampur dengan beras saat menanak nasi.

Namun demikian ada pula warga yang karena keterbatasan keuangan spontan beralih mengkonsumsi jagung giling. Seperti yang dikemukakan oleh Karipi Nggili, warga asal Desa Lukukamaru,Kecamatan Kota Waingapu.

“Saya beli jagung giling saja, karena dapat lebih banyak kalau jagung. Tidak bisa lagi beli beras, kalau paksa beli beras, kita tidak bisa lagi beli barang lain seperti kopi dan gula. Sekarang memang sudah mayilla (susah),” ungkap Karipi Nggili pada iNews.id selepas membeli jagung giling 10 kilogram dan beberapa kilo jagung biji di Paris Matawai, Jumat (1/2/2024) siang lalu.


Salah satu lapak yang menjual jagung giling (beras jagung) di Pasar Inpres Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT - Foto : iNewsSumba.id
 
"Kalau saya baru beli beras 5 kilo, juga beli jagung giling 5 kilo. Nanti sampai rumah kita masak campur sudah biar bisa irit. Anak-anak memang pertama mengeluh, tapi lama-lama tidak jalan lain,  lapar yaa makan sudah," ungkap Mama Toni, seorang ibu dari Kelurahan Wangga, pada iNews.id, Sabtu (2/3/2024) siang lalu di Pasar Inpres Matawai, kota Waingapu. 

Kenaikan harga beras yang dimulai lebih dari sepekan lalu, juga turut disertai dengan kenaikan harga jagung giling. Jika sepekan lalu, jagung giling masih bisa diperoleh warga dengan harga Rp11 ribu perkilogramnya, kini sering harga beras melonjak, jagung giling juga ikutan naik ke harga Rp13 ribu perkilogramnya.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut