ATAMBUA, iNewsSumba.id –Antonio Silva Maia (54) seorang petugas KPPS di Kabupaten Belu, meninggal dunia. Diduga korban kelelahan paska mengemban tugasnya dalam Pesta Demokrasi Pemilu Rabu (14/2/2024) lalu. Almarhum merupakan warga Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, NTT dan menjalankan tugasnya pada TPS 03 Desa Bauho.
Informasi yang dihimpun iNews.id menyebutkan, sebelumnya korban mengeluh meriang saat jalankan tugas di TPS dan ijin untuk pulang lebih dahulu. Namun sayangnya, saat beristiraha di kamarnya, almarhum mengembuskan nafas terakhir.
Suasana duka hingga kini masih menyelimuti rumah duka keluarga dan juga rekan-rekannya sesama petugas KPPS. Kepastian terkait kematian korban diungkapkan oleh Elias, kerabatnya.
"Iya sebelumnya almarhum mengeluh meriang saat di TPS dan pamit pulang ke rumah untuk istirahat. Namun nasip nahas Ketika tidur di kamar rumahnya korban menghembuskan nafas terakhirnya," jelas Elias sembari menambahkan korban sempat jelani pemeriksaan kesehatan sebelum menjalankan tugasnya, apalgi saat pemeriksaan itu almarhum tidak mengidap sakit yang serius dan butuh penanganan medis lebih lanjut.
Terpisah, Camat Tasifeto Timur Arter Rin Malae menyatakan, kuat dugaan korban kelelahak karena aktif bekerja sejak persiapan hingga pencoblosan dan bahkan sampai perhitungan suara.
"Iya korban meninggal karena kelelahan saat menjalankan tugas sebagai KPPS, kita tahu bahwa mereka sejak pagi hingga pagi tidak ada waktu untuk istirahat,hal ini menyebabkan kelelahan," tandas Camat.
Walau keluarga sudah mengikhlaskan peristiwa itu, namun juga tetap menaruhh harapan senada dengan Camat agar kejadian ini bisa dijadikan bahan evaluasi agar ke depannya lebih diatur waktu pelaksanaan dan perhitungan. Hal itu agar tidak terjadi kejadian serupa yang dipcu oleh intensitas kerja yang tinggi, juga minimnya waktu istirahat para petugas KPPS.
Adapun jenazah Antonio Silva Maia masih di semayamkan di rumah duka keluarga. Rencananya pemakaman alan dilaksanakan pada Minggu (18/2/2024) nanti di kompleks pemakaman keluarga.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu