get app
inews
Aa Read Next : Hilang Kendali Karena Pecah Ban Belakang, Angkudes Plat Merah Terbalik di KM 18 Sumba Timur

Kapolres Sumba Timur Siap Laksanakan Autopsi Jenazah Axi, Gadis yang Sebelumnya Disebutkan Gandir

Kamis, 25 Januari 2024 | 23:38 WIB
header img
Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar WLS memastikan proses penyelidikan kasus kematian Axi, remaja perempuan di Toko CK2 akkan berlanjut. Salah satu langkahnya akan dilakukan autopsi jenazah yang telah dikuburkan di Sumba Tengah - Foto : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id-Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar WLS siap untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Axi Rambu Kareri Toga, seorang pekerja dibawah umur yang sebelumnya disebutkan meninggal dunia di kamar mandi Toko CK 2 akibat gantung diri (Gandir) Kamis (18/1/2023) lalu. Hal itu diungkapkannya ketika menerima elemen warga yang prihatin dan tergabung dalam ‘Aliansi Aksi untuk Axi’itu di Aula Jananuraga, Kamis (25/1/2023) siang lalu.

Kepastian untuk dilakukan autopsi itu, sebut Kapolres yang dalam pertemuan itu didampingi Wakapolres dan Kasat Intel itu akan dilakukan jika keluarga korban menyetujuinya. Hal mana oleh Aliansi dipastikan persetujuan pihak keluarga telah secara lisan didapatkan.  

Kepada iNews.id selepas menerima Aliansi Aksi untuk Axi, Kapolres Sumba Timur kembali menegaskan akan melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait kasus yang sebelumnya disebutkan Gandir itu.

“Beberapa masukan yang saya ketahui setelah kejadian tersebut, kami menyimpulkan akan melakuka penyelidikan lebiih lanjut dan lebih mendalam terhadap kasus gantung diri ini. Apakah ini memang murni penyebabnya adalah masalah pribadi si korban ataukah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan si korban ini sampai gantung diri,” papar Kapolres Fajar.

“Kalau memang ada faktor lain misalnya ia dibunuh dan itu terbukti tentunya itu akan kita tindaklanjuti sebagaimana siapa yang berperan di situ dan kita akan proses,” imbuh Fajar tegas.

Terkait dengan harapan aliansi dan rencana untuk dilakukan autopsi, Fajar menyatakan sangat dimungkinkan untuk dilakukan sesegera mungkin. Untuk itu sebutnya, Kasat Reskrim yang saat ini sedang berada di luar Sumba, Jumat (27/1/2024) esok akan tiba kembali via Tambolaka telah akan ia perintahkan untuk ke Sumba Tengah menemui keluarga korban guna memastikan kesediaan dan waktu untuk dilakukan autopsi.

Aliansi Aksi untuk Axi sendiri terdiri dari ragam elemen diantaranya Peruati Sumba, WCC Pandulangu Angu, Prodi Hukum Unkriswina, Sabana Sumba, BPMS GKS, GMNI, GMKI dan PMKRI Sumba Timur. Aliansi ini bergerak atas keterpanggilan nurani dan rasa kemanusiaan juga untuk mendapatkan kepastian dan keadilan bagi korban dan keluarganya juga masyarakat.

“Tujuan kami agar kasus yang barusan terjadi di CK2 itu dapat diusut secara komprehensif dan transparan terkait dnegan peristiwa mati tergantungnya seorang remaja puteri yang berusia 16 tahun 8 bulan,” tandas Pendeta Herlina Ratu Kenya, dari Peruati Sumba didampingi Umbu Padjaru Lombu selepas audiens dengan Kapolres.

“Harapan kami ke depan kasus ini menjadi perhatian kita bersama, kami juga mengajak pada publik untuk sama-sama mengawal dan memperhatikan kasus ini. Karena kasus ini kami nilai ada yang tidak wajar dan penuh tanya. Kami juga sudah ketemu dengan keluarga korban pada hari Minggu kemarin dan pada prinsipnya keluarga bersedia untuk dilakukan autopsi,” timpal Umbu Padjaru Lombu, Ketua Prodi Hukum Unkriswina Sumba.


Toko CK2 di Payeti, Kabupaten Sumba Timur dipasangi garis polisi hingga nantinya ada kepastian terkait kasus kematian Axi, pekerja di bawah umur yang sebelumnya disebutkan Gandir di kamar mandi toko ini - Foto : Humas Polres Sumba Timur

 

 

Untuk diketahui, selepas audiens Aliansi Aksi untuk Axi itu, Toko CK2 langsung dipasangi garis polisi (Police line). Walaupun sebelumnya, Kapolres Sumba Timur secara lugas mengakui pemasangan police line itu lambat dilakukan oleh anggotanya.     

   

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut