get app
inews
Aa Read Next : Hilang Kendali Karena Pecah Ban Belakang, Angkudes Plat Merah Terbalik di KM 18 Sumba Timur

Kematian 3 Pemuda ini Hebohkan Sumba Timur di Bulan Desember 2023

Rabu, 27 Desember 2023 | 21:27 WIB
header img
Ilustrasi tali yang digunakan untuk gantung diri. 3 Pemuda di Sumba Timur memilih akhiri hidupnya dengan cara tragis selama bulan Desember 2023. Dua pemuda di Kecamatan Lewa, 1 pemuda di Kecamatan Kota Waingapu - Foto Kolase istimewa/iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id - Setiap orang punya jalan sendiri untuk menuju ajalnya, yang mana tentunya semuanya itu merupakan otoritas Tuhan Sang Maha Kuasa penentu hidup dan mati. Namun demikian, tak bisa dipungkiri akhir hidup 3 pemuda di Kabupaten Sumba Timur, NTT di akhir tahun 2023 ini sempat mengejutkan khalayak.

Dalam hari yang sama, di wilayah hukum yang sama hanya berbeda waktu dan lokasi, 2 pemuda di Kecamatan Lewa, ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tergantung pada batang pohon. Satunya menggunakan tali nilon berwarna biru, seorang lagi berwarna putih. 

Adalah AA (21) pada Senin (18/12/2023) lalu sekira pukul 09.00 WITA ditemukan tak bernyawa dalam posisi tergantung pada sebatang pohon dengan ketinggian sekira 5 meter di sekitar persawahan. Peristiwa itu dibenarkan Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar WLS melalui Plh Kapolsek Lewa, Ipda Marius P Himbir dan Kanit Reskrim Aipda Juan Pablo, Senin (18/12/2023) sore kala dikonfirmasi via gawainya.

“Benar telah ditemukan sesosok mayat pria, mengenakan kaos berwarna hitam dan celana jeans berwarna biru dalam kondisi tergantung pada sebatang dahan pohon sekira 5 sampai 6 meter. Terdapat tali nilon berwarna biru yang terikat dari leher sampai ke dahan pohon,” jelas Marius.

Jenazah AA kemudian dievakuasi dan disemayamkan di rumah duka dan selanjutnya dimakamkan sekira pukul 15.00 WITA pada hari yang sama. para medis yang melakukan pemeriksaan luar menegaskan tidak adanya tanda kekerasan lain selain perkiraan korban telah meninggal dunia sekitar 5 hingga 6 jam sebelum ditemukan. Keluarga juga tidak berkenan dilakukan autopsi dan menerimanya sebagai musibah. 
 

Kala mentari mulai beranjak turun, di hari yang sama, warga Desa Tana Rara, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, NTT, juga dihebohkan dengan penemuan mayat  YD (21). Kondisinya dalam keadaan tergantung pada dahan pohon ara oleh 2 orang saksi yakni Rio dan Mandina.

“YD ditemukan tergantung di dahan pohon ara oleh saksi Rio, yang ketika berjalan menemukan  korban dalam posisi tergantung. Rio kemudian berteriak minta tolong dan kebetulan saat itu saksi Mandina sedang lewat dengan sepeda motor, lalu keduanya ke TKP dan selanjutnya saksi Mandina melaporkan hal itu ke aparat,” jelas Plh. Kapolsek Lewa Ipda Marius P Himbir yang kembali dikonfirmasi via gawainya itu.

Saat ditemukan kata Marius, kondisi YD lehernya terjerat tali warna putih dan tergantung pada dahan pohon dengan ketinggian sekira 6 meter. Selain itu juga terdapat cairan berwarna putih keluar dari lubang hidung kiri korban.

“Jenazah korban kemudian dievakuasi aparat dibantu warga sekitar pukul 17.00 WITA lalu dan selanjutnya dibawa ke rumah keluarga. Sempat pula dilakukan pemeriksaan luar oleh Dokter Marselin Lado. Keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi, apalagi tidak ditemukan tanda kekerasan selain korban diperkirakan meninggal sekira 2 jam dari waktu ditemukan oleh saksi,” imbuh Aipda Juan Pablo, Kanit Reskrim Polsek Lewa yang mendampingi Marius saat dikonfirmasi sembari menambahkan jenazah YD lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman yang waktunya masih akan dirundingkan kerabatnya. 

Yang terbaru yakni peristiwa serupa yang terjadi tepat disaat umat Nasrani merayakan Hari Natal yakni Senin (25/12/2023) lalu atau tepat seminggu berselang dari 2 peristiwa kematian 2 pemuda dengan cara menggenaskan di Kecamatan Lewa. Kali ini terjadi di Kelurahan Matawai, Kecamatan Kota Waingapu, tepatnya di lokasi yang lazim dikenal warga dengan nama Kampung Got. 
 

Adalah AHM pemuda berusia 20 tahun dan berstatus mahasiswa yang berasal dari Desa Kakaha, Kecamatan Ngadu Ngala dan berada di kota Waingapu untuk berkuliah. Korban ditemukan tak bernyawa sekira pukul 06.00 WITA dalam kondisi tergantung dengan leher terjerat tali kawat. 

Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar WLS melalui Kasat Reskrim Iptu Helmi Wildan yang dikonfirmasi beberapa saat pasca dilakukan evakuasi membenarkan peristiwa tragis itu. Sejumlah saksi telah diambil keterangannya oleh aparat terkait kejadian itu. 

Bahkan kata Helmi, seorang saksi mengaku masih sempat bersama korban pada Minggu (24/12/2023) malam. Saksi yang merupakan rekan wanita korban itu mengaku sempat bersama ke Lapangan Pahlawan. Pada saksi, korban sempat berkisah ada masalah keuangan yang menghantui pikirannya.

"Aparat telah lakukan olah TKP dan selanjutnya korban setelah dievakuasi dan  dibawa ke RSUD Umbu Rara Meha untuk dilakukan visum luar. Jenazah korban kemudian diserahkan ke keluarganya," pungkas Helmi. 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut