get app
inews
Aa Read Next : Pemkab Sumba Timur Berupaya Maksimalkan Kepedulian Pada Pemenuhan Hak Anak

Empat Kabupaten se- Sumba Sepakat Sinergi Kendalikan dan Perangi Belalang Kembara

Kamis, 19 Oktober 2023 | 21:13 WIB
header img
Penandatanganan MoU pengendalian hama belalang kembara secara serentak oleh 4 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) se - Pulau Sumba di Balai Benih Unggul, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, NTT - Foto kolase : iNewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Populasi belalang kembara yang beberapa tahun terkahir meledak dan menjadi hama bagi warga terutama petani di Pulau Sumba, NTT harus dihadapi untuk dikendalikan dan diperangi dalam spirit sinergitas atau kolaborasi. Sehubungan dengan itu, Pemkab Sumba Timur menginisiasi Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) Pengendalian Hama Belalang Kembara Se-Daratan Sumba, Kamis (19/10/2023) di Bali Benih Unggul di Kecamatan Lewa.

MoU ditandatangani oleh Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Marthen Christian Taka,  dan Sekda Sumba Tengah, Bernardus Bura Gela. Penandatanganan MoU itu langsung ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS)  Pengendalian Hama Belalang Kembara Se-Daratan Sumba oleh 4 Kepala Dinas Pertanian dan Pangan.

Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing dalam sambutannya mengatakan serangan hama belalang  terjadi berulang kali di Pulau Sumba. Bahkan karena saking dahsyatnya petani telah sampai pada titik pasrah dan fatalis. Padahal kata Khristofel, oleh para ahli dikatakan bahwa upaya pengendalian bisa dilakukan

“ Pada tahun 1973 hingga 1975 pernah hama belalalang kembara hebat serang Sumba,  kemudian muncul kembali pada tahun 1999 – 2002 dan sejak Tahun 2016 sampai sekarang hama belalang ini muncul setiap tahunnya. Pada bulan Maret 2020 terjadi peningkatan populasi di Kabupaten Sumba Timur dan sempat berkurang pada awal Oktober 2021, serangan juga terjadi di Kabupaten lainnya di Sumba,” paparnya.

Serangan hama belalang kembara di Sumba Timur mencapi puncaknya pada  tahun 2022. Hal mana yang kemudian disikapi oleh Pemkab dengan melakukan upaya pengendalian secara sinergitas dan kolaborasi semua pihak.

“Sinergitas dan kolaborasi itu diwujud nyatakan dengan Gerakan Pengendalian Serentak Belalang Kembara Secara Gotong Royong di Wilayah Sumba Timur, melalui Keputusan Bupati Sumba Timur Nomor: 137 Tahun 2023, yang dilaksanakan serentak pada tanggal 6 Februari 2023. Kegiatan itu berhasil sekalipun banyak pesismisme yang digaungkan oleh pihak tertentu,”  tandas Khristofel sembari menambahkan gerakan itu sejatinya telah lalui evaluasi ilmiah oleh institusi seperti IPB, UGM, Kementerian Pertanian, dan FAO agar lebih terarah dan strategis.

“Saat itu pada 6 Februari 2023 seluruh sekolah diliburkan, juga ASN, masyarakat umum. Langkah itu saya ambil untuk melakukan pengendalian serentak dan berhasil menangkap lebih dari 21 ton belalang kembara yang ditukarkan dengan 11,5 ton beras bagi masyarakat,” imbuh Bupati Khristofel.

Dilandasi dengan realitas bahwa memerangi dan mengendalikan belalang akan sangat efektif jika dilakukan secara bersinergi dan kolaboratif, adalah hal yang kata Khristofel yang mendorongnya menginisiasi agar 4 Kabupaten se-Pulau Sumba punya pehamaman yang sama agar menghadapi dan menyikapi hama belalang itu secara lebih terencana, terorganisir dan menyeluruh.  

Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade di tempat yang sama menegaskan tekad dan inisiatif yang dilakukan Pemkab Sumba Timur dalam upaya pengendalian dan penanganan hama belalang layak disambut positif.

“Tentunya sangat baik dan positif, karena itu marilah kita bersatu dalam tekad, berjanji dan berikar untuk berjuang bersama – sama menangani belalang kembara di pulau Sumba. Karena dampaknya sangat dirasakan oleh para warga terutama petani, tegas Yohanis.

Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Marthen Christian Taka kala diberi kesempatan menyampaikan sambutannya juga  menyatakan dukungannya. Tidak hanya itu, pihaknya juga mendorong agar ke depannya ada kesepahaman dan kesepakatan lainnya dalam bidang pertanian dan holtikultura agar ke depannya Pulau Sumba ada hasil pertanian dan holtikultura unggulan yang bisa dibanggakan dan berkontribusi untuk pasokan pangan nasional atau paling tidak untuk regional  NTT.

Bernardus Bura Gela, Sekretaris  Daerah Kabupaten Sumba Tengah, mengatakan daerahnya miliki salah satu program strategis nasional berupa Food Estate juga sangat merasakan dampak dan kecemasan akan serangan hama belalang kembara.


Perjanjian kerja sama pengendalian hama belalang kembara ditandatangani oleh 4 Kepala Dinas Pertanian dan Pangan se-Pulau Sumba di Balai Benih Unggul Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, NTT - Foto kolase : iNewsSumba.id

 

 

“Sumba Tengah menjadi daerah yang menjalankan salah satu program strategis nasional dalam bentuk Food Estate. Dimana yang menjadi bahan pangan yang dikembangkan adalah padi dan jagung yang mana itu juga ternyata merupakan tanaman oangan yang sangat rentan dan disukai oleh hama belalang kembara ini. Jadi kami sangat menyambut baik MoU ini, untuk bersinergi. Dengan belalang kembara kita kian erat disatukan,” tandas Bernardus.

Dalam kegiatan itu hadir pula Sekda Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu, para pimpinan SKPD dan OPD. Juga hadir sejumlah Camat dan Kepala Desa serta tokoh agama dan tokoh masyarakat, pemuda dan pengusaha dari Sumba Timur. Acara ini juga dipadukan dengan Launching Sekolah Lapang Hortikultura Rumah Kita.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut