LOS ANGLES, iNewsSumba.id - Menjadi manusia reptil impian Richard Hernandez, seorang mantan bankir di Los Angles. Dia mengambil keputusan drastis dengan meninggalkan pekerjaannya dan melakukan transformasi total pada penampilannya menjadi manusia reptil. Dia kini dikenal sebagai Tiamat Legion Medusa.
Tiamat Legion Medusa telah menggunakan lebih dari USD60.000 (sekitar Rp861 juta) untuk memodifikasi tubuhnya menjadi sosok yang mirip reptil dan tanpa gender. Dia bercita-cita untuk menjadi "reptoid" sepenuhnya.
Sejauh ini, Tiamat telah mengeluarkan lebih dari USD60.000 untuk melakukan berbagai modifikasi tubuh, termasuk pengebirian, penghapusan telinga, pembelahan lidah, dan pemasangan 18 implan tanduk.
Seperti dikutip The Sun pada Sabtu (22/7/2023).Tiamat menegaskan bahwa modifikasi fisik yang dilakukannya tidak mengubah kapasitas intelektualnya. Dia mengatakan bahwa sejak usia 11 tahun, dia telah berjuang dengan identitas gender dan akhirnya menerima dirinya sebagai seorang gay. Namun, dia juga mengakui bahwa impian untuk menjadi perempuan harus diabaikan.
Perubahan hidupnya dimulai pada tahun 1997 setelah dia didiagnosis HIV dan AIDS, yang pada saat itu dianggap sebagai vonis mati. Merasa waktu berjalan terbatas, Tiamat mulai memodifikasi tubuhnya untuk menghadapi situasi tersebut.
Dia melepaskan bagian dari dirinya yang menimbulkan ketidaknyamanan dan merasa bahwa transformasi menjadi makhluk sebagian manusia dan sebagian reptil adalah cara untuk mengatasi rasa sakit dan penderitaan yang pernah dialaminya.
Tiamat juga telah mengganti nama secara legal dan berharap dapat menjadi inspirasi bagi individu non-biner. Dia menyatakan bahwa tujuan dan misinya adalah untuk menghancurkan pandangan gender biner dan mendorong orang lain untuk merangkul identitas non-biner dengan menceritakan kisahnya tentang menjadi tanpa gender.
Tiamat berharap bahwa transformasi penuhnya akan selesai pada tahun 2025 dengan menambahkan tujuh tanduk baru dan melakukan penektomi untuk mengangkat penis sepenuhnya. Dia bertekad untuk terus memecahkan rekor sebagai salah satu manusia yang paling dimodifikasi di dunia.
Meskipun perjalanan Tiamat menuai kontroversi, dia tetap teguh pada keputusannya dan mengikuti ritme hidupnya sendiri. Dia berharap dapat memperjuangkan penerimaan dan menginspirasi orang lain untuk mencintai diri mereka sendiri dengan apa adanya, tanpa terpengaruh oleh norma-norma gender yang sudah ada.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta