get app
inews
Aa Text
Read Next : Hasil Laut Menurun, Nelayan Kawangu Sumba Timur Gelar Ritual Marapu di Pesisir Pantai

Mengenal Tradisi Parina di Sumba Timur, Merontokkan Bulir Padi dengan Injakan Kaki Diiring Lagu Adat

Kamis, 18 Mei 2023 | 21:32 WIB
header img
Tradisi Parina di Sumba merupakan kegiatan melepaskan bulir padi dari tangkainya dengan cara diinjak dengan hentakan kaki mengikuti nyanyian dan petikan musik Jungga . Insert : Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Sumba Timur yang menjadi satu dari 4 Kabupaten di Pulau, NTT kaya akan tradisi adat dan budayanya. Upaya untuk melestarikannya terus dilakukan warga asli terutama penganut Marapu (Aliran kepercayaan asli di Pulau Sumba) sekalipun berhadapan dengan kencangnya roda globalisasi dan modernisasi. Salah satu tradisi yang masih ada walau jarang ditemukan adalah Tradisi Parina.

Adapun Parina merupakan kegiatan masyarakat adat di Pulau Sumba, khususnya di Kabupaten Sumba Timur yang punya nilai histori dan filosofisnya. Tidak hanya merupakan kegiatan yang lumrah dilaksanakan namun juga menjadi sebuah Kearifan Lokal yang terus terpelihara.

Secara kasat mata Parina merupakan cara masyarakat adat melakukan kegiatan merontok atau melepaskan bulir padi dari mayang atau tangkainya selepas dipotong dari sawah atau ladang dan kebun. Namun cara yang digunakan adalah dengan cara diinjak dengan hentakan kaki hingga terkesan bagai tarian dengan iringan lagu adat dan tradisi setempat bersama petikan jungga (alat musik petik kahs Sumba)

Tak hanya itu hentakan kaki saat menginjak juga dibarengi dengan pekikan khas Sumba Timur yang lazim dikenal dengan Kayaku dan Kakalaku oleh kaum perempuan. Pekikan khas itu dimaksudkan untuk memberikan semangat pada kaum lelaki yang menari dan menginjak padi guna melepas bulir padi dari mayangnya

Bahkan jika memungkinkan, jungga yang dipetik merupakan Jungga Humba (alat musik petik khas sumba dengan 2 senar)  atau tidak hanya dengan alat musik petik khas Sumba yang miliki 4 senar  yang oleh sebagian warga disebut dengan Jungga Hau.

 

Yudi Umbu Rawambaku, salah satu tokoh muda Sumba yang juga pemerhati adat dan budaya Sumba, kepada iNewsSumba.id,  Rabu (17/5/2023) di Waingapu  menjelaskan, khusus untuk Jungga Humba yang miliki  2 senar, secara filosofis disebut Umbu dan Rambu.

“Dua senar pada Jungga Humba secara filosofis sejak dulu kedua senar itu merupakan pasangan yang biasa disebut Umbu dan Rambu. Umbu sendiri merupakan sapaan khas bagi lelaki dan Rambu adalah untuk perempuan Sumba Timur,” jelasnya.


Tradisi Parina biasa berlangsung sejak sore hingga menjelang dini hari. Sukacita panen ditandai dengan nyanyian dan tarian oleh warga setempat. Insert : Yudi Umbu Rawambaku - foto : Istimewa

 

Lebih lanjut  Umbu Yudi membagikan foto dan video saat dirinya menyaksikan kegiatan Parina di Kecamatan Mahu minggu sebelumnya. Dimana sebut dia kegiatannnya dimulai dari sore hingga dini harinya.

“Ini Parina di Desa Wai Rara, Kecamatan Mahu. Parina diawali dengan ritual Hamayang (doa pada sang Khalik) pada Sang Pencipta melalui para leluhur untuk memberikan restu untuk kelancaran usaha, melindungi lahan dan memberikan hasil pertanian yang melimpah bagi warga,” urainya sembari menambahkan bahwa ritual ini tentu bisa menjadi daya tarik wisatawan dari dalam dan luar Sumba.

 

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur juga hingga kini masih respek pada kelestarian adat dan budaya. Selain itu juga terus mempromosikan potensi pariwisata adat dan budaya setempat. Hal itu disampaikan Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing dalam sebuah kesempatan wawancara dengan iNewsSumba.id.

“Pengembangan sektor pariwisata dalam rangka untuk memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat menjadi sektor yang terus kita dorong untuk dikembangkan dan ditingkatkan. Hal itu karena potensi wisata bisa menjadi sarana untuk pengentasan kemiskinan,” paparnya.

Khristofel juga menegaskan bahwa dampak ekonomi multiganda pariwisata, bisa berimbas langsung maupun tidak bagi tumbuh kembangnya UMKM dan ekonomi rakyat secara umum.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut