SURABAYA, iNewsSumba.id – Lebih dari sepekan terakhir video kebaya merah menjadi trending dan viral di media sosial. Polisipun bertindak cepat dan membekuk aktor dan artis pemeran video yang direkam di salah satu kamar hotel di kota Surabaya itu. Ternyata keduanya merupakan anak kosan di kawasan Medokan kota Pahlawan.
Kepada wartawan, aparat penyidik dari Polrestabes Surabaya dan Polda Jawa Timur (Jatim) diperoleh data dan fakta, kedua pemeran video ‘kebaya merah’ itu ditangkap di tempat kosnya. Keduanya dibekuk Minggu (6/11/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
Diketahui bahwa aktor dalam video itu adalah ACS warga Surabaya, sedangkan lawan mainnya adalah AH, asal Malang namun keduanya kos bareng di Medokan – Surabaya. Dalam videonya yang kini masih terus jadi incaran warganet itu, kompak mengenakan topeng. Aktiir memakai tpeng berwarna emas sedangkan artisnya topeng hitam.
Walau keduanya sepakat mengenakan topeng, namun kini identitas mereka telah diketahui aparat dan bahkan warganet telah pula mengetahui dan disebarluaskan dalam postingan di media sosial.
Awalnya banyak yang menduga video porno kebaya merah dibuat oleh influecer asal Pulau Bali. Dugaan itu pun membuat aparat Polda Bali bergerak memburu kedua pelaku dalam video tersebut. Namun tidak membuahkan hasil.
Pemeran wanita mengenakan topeng berwarna hitam - Foto : Twitter
Akhirnya Polrestabes Surabaya dan Polda Jawa Timur yang kemudian berhasil mengungkapnya. Dimana dipastikan TKP – nya di sebuah hotel di Surabaya. Kepastian itu didapat setelah polisi mencocokkan beberapa properti yang ada didalam video tersebut.
"Kami pastikan, bahwa lokasinya di Surabaya," kata Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman.
Aparat juga menerangkan bahwa video itu dibuat di kamar 1710, pada sebuah hotel di kawasan Gubeng Surabaya. Kepastian itu didapat setelah polisi mendapatkan kecocokan properti, seperti pintu kamar, kaca kamar mandi, tempat tidur serta wallpaper dinding. Apalagi temuan aparat itu dibenarkan pula oleh karyawan maupun pengelola hotel, bahwa gambar pada video asusila tersebut merupakan salah satu kamar di hotelnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu