JAKARTA, iNewsSumba.id - Kisah dari Muhamad Muhdi mantan sales yang beralih profesi menjadi pengusaha kuliner yang sukses dan berhasil mengekspor keripik singkong buatannya sampai ke Korea Selatan dan Malaysia ini menarik untuk disimak. Kisah inspiratif ini bisa jadi dapat memberikan ide bagi kita yang sedang berencana untuk memikirkan alternatif tambahan penghasilan.
Siapa yang mengira bahwa keripik singkong istimewa buatan Muhamad Mahdi yang renyah ini dapat menarik perhatian pengusaha asal Korea Selatan dan Malaysia yang kemudian menjadi pelanggan tetap keripik singkong buatannya. Alhasil, penghasilan Muhdi pun semakin bertambah banyak.
Muhdi awalnya adalah seorang sales yang sudah bekerja selama 8 tahun sebelum ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya yang menurutnya tidak cukup menghasilkan. Ia kemudian mengamati salah satu rekannya yang sudah terlebih dahulu berwirausaha membuat keripik singkong di daerah Magelang. Karena ia berpikir bahwa bahan baku utama keripik singkong melimpah di daerah tempat tinggalnya di Desa Tuntun II, Deli Serdang, maka Muhdi kemudian terinspirasi untuk juga ikut membuat keripik singkongnya sendiri.
Berbekal mesin potong seharga Rp. 125.000 dan bahan baku singkong yang banyak terdapat di tempat tinggalnya, Muhdi pun mulai mengolah keripik singkongnya. Muhdi dan istrinya memulai usaha dengan membuat keripik dari 5 kilogram singkong. Mereka memasarkan keripik singkong berlabel Kreasi Lutvi ini ke sekolah-sekolah dan juga ke pasar-pasar tradisional di wilayah Medan, Sumatera Utara.
Di bawah UD Kreasi Lutvi ini, Muhdi dan istrinya terus melakukan inovasi dengan memproduksi keripik singkong krispi dengan berbagai macam rasa. Omzetnya kian bertambah setelah publik mulai mengenal keripik singkongnya. Produksi keripik singkongnya yang dimulai dari 5 kilogram singkong di awal ia berusaha lambat laun meningkat menjadi 5 sampai 7 ton singkong perhari sehingga Muhdi mulai menambah karyawan untuk memproduksi keripik singkong.
Muhdi kemudian menjalin Kerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mandiri Sejahtera di desanya, yang menjaga pasokan bahan baku utama singkong agar produksi keripik singkongnya tetap stabil.
Nasib mempertemukan Mahdi dengan seorang pengusaha asal Korea Selatan yang sedang bermain golf di desa tempat Muhdi tinggal, Desa Tuntungan II, Deli Serdang. Setelah pengusaha asal Korea Selatan ini mencicipi keripik singkong krispi buatannya, sang pengusaha mulai menjadi penggemar makanan camilan yang popular di Indonesia ini.
Muhdi kemudian dihubungi oleh asisten dar pengusaha asal Korea Selatan tersebut untuk menyiapkan sampel keripik singkong untuk dibawa pulang oleh turis tersebut ke negara asalnya. Selanjutnya Muhdi diminta menyiapkan sebanyak 2.400 dus dan setiap setiap dusnya berisi 2,4 kilogram (kg) keripik singkong. Itulah awal dari diekspornya keripik singkong buatan Muhdi ke Korea Selatan melalui pelabuhan laut Belawan, Medan.
Untuk mempermudah proses ekspor, Muhdi membekali produk kripik singkongnya dengan Free Sale Certification, Health Certification, dan ISO 22.000.
Demikian kisah inspiratif Muhdi, yang sukses mengolah sumber daya lokal sederhana berupa singkong menjadi camilan mendunia yang berhasil mengekspor kripik singkong ke Korea Selatan hingga 3 kontainer tiap bulannya.
Bagaimana? Apakah anda sudah mulai berpikir sumber daya lokal yang dapat diolah menjadi camilan mendunia?
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu