Melihat dari Dekat Kehidupan Warga Binaan, DWP SBD Kunjungi Lapas Waikabubak

SUMBA BARAT, iNewsSumba.id – Puluhan ibu – ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) ingin merasakan dan melihat dari dekat pola pembinaan dan kehidupan di Lembaga Pemasyarakatan. Sehubungan dengan itu, kunjungan kasih dilakukan para ibu itu, Sabtu (10/9/2022) ke Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Waikabubak.

Dipimpin Ketua DWP SBD, Antonieta Bula Naga, didampingi anggota luar biasa, Karolina Lalo Lauru, kedatangan rombongan disambut Kepala Lapas (Kalapas) Waikabubak, Yohanis Varianto bersama sejumlah stafnya.

Dalam kunjugan kasih itu, juga dilakukan ibadah bersama, penyerahan bingkisan kasih secara simbolis bagi WBP,  dilanjutkan pemeriksaan kesehatan serta acara tukar kado bersama kaum Ibu DWP Lapas Waikabubak.

"Saya harap, Ibu-ibu yang datang dapat mengunjungi kamar-kamar hunian WBP sehingga bisa cerita keluar bahwa di Lapas Waikabubak ada pembinaan yang diselenggarakan. Jadi, tidak ada lagi cerita-cerita negatif tentang Lapas Waikabubak," ungkap Varianto.

Kunjugan DWP Kabupaten Sumba Barat Daya ke Lapas Waikabubak (Foto : Yunia Boling)

Karolina Lalo Lauru, mewakili DWP SBD menyampaikan apresiasinya terhadap pembinaan di Lapas. Pihaknya kini lebih yakin bahwa warga binaan bisa kembali berbaur dengan masyarakat jika bebas nantinya dan bisa beraktifitas positif dalam kesehariannya.

"Lapas Waikabubak tahun ini benar-benar luar biasa. Banyak kegiatan pembinaan yang dilakukan. Perkebunan kilo 6 juga sangat subur. Ini menandakan bahwa WBP sudah siap kembali ke masyarakat saat bebas nanti," tandas Karolina sembari menambahkan bahwa kesempatan berkunjung ke Lapas merupakan kerinduannya selama ini, selain untuk mengenal lebih dekat kehidupan di Lapas juga untuk berbagi kasih dan berkat dengan sesama.

Para warga binaan juga memberikan cendera mata berupa tubler, yang merupakan hasil karya mereka.Warga binaan yang kurang sehat juga diberikan obat dan vitamin pasca jalani pemeriksaan.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu