Temuan ini langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi lintas lembaga. Satpol PP menggandeng Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan untuk melakukan pendampingan khusus bagi pelajar tersebut. Ia juga akan dipulangkan kepada orang tuanya agar mendapat perlindungan yang lebih maksimal.
Bagi lima orang yang terinfeksi sifilis dan satu orang yang positif HIV, Satpol PP berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Sikka. Mereka dijadwalkan menjalani pemeriksaan lanjutan di Puskesmas pada 2 Desember mendatang. Pendampingan psikologis maupun pengobatan akan dilakukan secara bertahap.
Operasi tersebut, kata Yosef, menjadi bukti bahwa prostitusi daring di Maumere kini mengambil bentuk yang lebih tersembunyi. Modusnya tidak lagi terpaku pada lokalisasi, namun menyebar ke kamar-kamar kos dan hotel yang disalahgunakan sebagai tempat transaksi. “Kami tidak ingin wilayah ini menjadi ruang bebas bagi praktik prostitusi online,” tegasnya.
Satpol PP pun mengimbau pemilik hotel, penginapan, dan kos-kosan untuk memperketat pengawasan. Para pemilik tempat diminta tidak memberi ruang bagi praktik prostitusi berkedok tamu harian. “Kami butuh kerja sama semua pihak. Tidak cukup hanya razia,” sambungnya.
Masyarakat juga diminta melaporkan aktivitas mencurigakan pada malam hari. Menurutnya, keterlibatan warga menjadi kunci untuk memutus rantai prostitusi daring yang kini menyasar perempuan muda hingga pelajar sekolah.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
