Silvester Sili Laba: Keadilan Tak Boleh Hanya Milik Kota, 1.570 Posbakum Berdiri di Desa-desa NTT

Emi Maunmuti
Kakanwil Hukum NTT, Silvester Sili Laba. Foto : iNewsSumba.id/ Emi Maunmuti

KUPANG, iNewsSumba.id – Di ruang kerjanya yang sederhana, Kepala Kanwil Kemenkum NTT Silvester Sili Laba berbicara dengan nada tegas tapi bersahaja: “Keadilan tak boleh hanya milik kota. Ia harus tumbuh di setiap desa, di setiap dusun.”

Kalimat itu bukan sekadar seruan, melainkan prinsip yang menggerakkan program besar: pembentukan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di tingkat desa dan kelurahan se-Nusa Tenggara Timur.

Hingga akhir Oktober 2025, sudah 1.570 Posbakum berdiri dari total 3.442 desa dan kelurahan. Capaian itu menunjukkan kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, kepala desa, dan lembaga bantuan hukum yang dibina Kemenkumham.

“Ini program strategis nasional yang harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di akar rumput. Kami tidak ingin hukum berhenti di ruang pengadilan, tapi hadir di tengah kehidupan warga,” tutur Silvester.

Posbakum, katanya, kini menjadi tempat belajar hukum paling dekat bagi masyarakat desa. Di sana, warga bisa memahami hak dan kewajiban mereka, serta mencari solusi hukum tanpa biaya tinggi.

Ia mengingatkan, banyak persoalan hukum yang muncul karena minimnya pengetahuan masyarakat. “Kalau warga tahu haknya, banyak masalah bisa diselesaikan secara damai di Posbakum, tanpa konflik panjang,” tambahnya.

Program Posbakum ini juga menjadi alat pemberdayaan sosial. Para penyuluh hukum lokal dibekali kemampuan mendampingi warga agar tak mudah terjebak praktik-praktik hukum yang merugikan.

Bagi Silvester, keberhasilan Posbakum bukan sekadar soal angka, tapi tentang rasa aman hukum yang kini dirasakan masyarakat pedesaan. Dari Sabu hingga Lembata, dari Sumba hingga Belu, cahaya hukum perlahan menyala.

“Kami terus mendorong daerah yang belum memiliki Posbakum untuk segera membentuknya. Semakin banyak Posbakum, semakin luas jangkauan keadilan di NTT,” tegasnya.

Lewat Posbakum, hukum tak lagi elitis. Ia turun ke tanah, menapak di rumah-rumah bergedek bambu dan pelepah tuak, dan mendengar suara rakyat kecil, seperti yang dicita-citakan Silvester: keadilan yang membumi.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network