LEWOLEBA, iNewsSumba.id– Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kembali mengguncang ketenangan warga. Pagi ini, letusan disertai kolom abu setinggi 1.200 meter melesat ke udara, menutup ruang terbang di sebagian besar Flores.
Empat bandara vital yakni Frans Seda Maumere, Hasan Aroeboesman Ende, Gewayantana Larantuka, dan Wunopito Lewoleba—terpaksa menghentikan semua penerbangan. Penumpang yang hendak bepergian terpaksa menunggu tanpa kepastian.
“Kami terus pantau kondisi udara. Selama abu masih menyebar, bandara belum bisa dibuka,” ujar salah satu petugas bandara di Maumere.
Kondisi ini menambah kepanikan warga. Di Lewoleba, pasar tradisional sepi karena banyak pedagang memilih tidak keluar rumah. Debu vulkanik membuat sayur-sayuran cepat layu, sementara harga ikan melonjak karena distribusi terhambat.
Erupsi ini bisa jadi tamparan keras bagi roda ekonomi Flores. Pelaku wisata, nelayan, petani, hingga pedagang kecil merasakan dampak yang sama. Semua hanya bisa menunggu abu mereda.
Hingga berita ini diturunkan, erupsi belum menunjukkan tanda berhenti. Langit Flores tetap kelabu, dan empat bandara masih terkunci rapat.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
