JAKARTA, iNewsSumba.id – Nama Rocky Gerung tak pernah lepas dari perdebatan publik. Dengan analisis tajam dan gaya retoris, pengamat politik ini kerap melontarkan prediksi yang terdengar mustahil, namun justru terbukti di kemudian hari. Beberapa skenarionya kini mencuat lagi setelah Presiden Prabowo Subianto benar-benar merombak kabinet pasca-HUT ke-80 RI.
Salah satu prediksi yang paling menggemparkan adalah soal skema politik 2029. Rocky pernah melontarkan gagasan yang mengejutkan publik: Gibran Rakabuming Raka maju sebagai presiden, sementara ayahnya, Joko Widodo, menjadi wakil presiden.
“Secara hukum sah. Sah Undang-Undang Dasar, boleh. Mungkin enggak? Boleh, konstitusi boleh,” ujarnya dalam program Rakyat Bersuara iNews TV.
Menurutnya, politik justru sering menghadirkan hal-hal yang dianggap tidak masuk akal. “Politics is the art of the possible. Tapi yang ini impossible, yang tidak mungkin itu yang akan terjadi,” kata Rocky.
Selain itu, Rocky juga memperkenalkan istilah “radical break” untuk menggambarkan reshuffle kabinet. Ia menegaskan, pergantian biasa tidak cukup untuk membersihkan warisan lama. “Ya, masa ampasnya didiamin? Piring dicuci kan mesti ada tempat sampah,” ujarnya.
Prediksi ini terbukti ketika Prabowo benar-benar melakukan perombakan besar usai perayaan kemerdekaan. Sejumlah wajah baru hadir, menandai dimulainya era politik yang lebih berjarak dengan pemerintahan sebelumnya.
Rocky juga menyinggung Pilkada Banten yang menurutnya penuh anomali. Ia mempertanyakan turunnya suara Airin Rachmi Diany dari 70 persen ke 30 persen. “Tidak mungkin ada orang yang jatuh cinta habis-habisan tiba-tiba dia bunuh diri. Pasti ada prosesnya itu,” tegasnya.
Bagi Rocky, fenomena itu menjadi bukti bahwa politik Indonesia sarat kejutan. Prediksinya sering dianggap tak masuk akal, namun sebagian terbukti. Mungkin inilah mengapa namanya terus menjadi magnet dalam diskursus politik nasional.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait