WAINGAPU, iNewsSumba.id-Lebih dari 700 aktivis lingkungan, hingga pejabat tinggi negara akan hadir di Taman Sandalwood, Kelurahan Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, Sabtu (20/9/2025) siang. Mereka bersatu menyuarakan deklarasi Hari Keadilan Ekologis Sedunia.
Ajang ini berlangsung dalam rangkaian PNLH XIV WALHI yang menjadikan Sumba Timur sebagai tuan rumah. Kehadiran Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, bersama sejumlah anggota seperti Ust. H. Zuhri M. Syazali hingga Hilda Manafe, memperkuat gaung acara tersebut.
“Sumba bukan sekadar lokasi acara, tetapi cermin dari problem ekologis bangsa. Dari sini kita kirimkan pesan agar pembangunan harus berkeadilan terhadap lingkungan,” tegas Sultan Najamudin.
Selain pejabat negara, tokoh adat, pelajar, mahasiswa, dan pemuda NTT hadir memberi dukungan. Deklarasi dipandang sebagai momentum perlawanan terhadap eksploitasi alam tanpa kendali.
Tak berhenti pada pernyataan sikap, aksi nyata diwujudkan dengan penanaman pohon di sejumlah titik. Simbol ini menjadi pengingat bahwa menjaga bumi dimulai dari tindakan sederhana.
Malamnya, Lapangan Pahlawan di jantung Kota Waingapu berubah menjadi panggung hiburan rakyat. Dari Jackson,Ata Ratu, Osa Etnic, NUgie, Kosakata, Methosa hingga Marapu Band akan menghibur dengan lantunan lagu dan musik.
Salah satu anggota DPD RI, Angelius Wake Kako, mengatakan, “Anak-anak muda harus memimpin gerakan ini. Karena merekalah yang akan mewarisi bumi dengan segala kondisinya.”
Acara malam itu juga diselingi pembagian hadiah lomba drum band, karnaval budaya, dan kuadja manula. Kemeriahan bertemu dengan pesan perjuangan ekologis.
Deklarasi ini memperlihatkan bahwa isu lingkungan bukan hanya domain aktivis, tetapi telah menjadi perhatian pejabat, seniman, hingga masyarakat akar rumput.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait