WAINGAPU, iNewsSumba.id–Di tengah kebisingan politik dan hiruk pikuk kota, sebuah transformasi bergulir dari balik jeruji besi Lapas Waingapu. Pada Senin (21/7/2025) sebanyak 50 warga binaan resmi memulai pelatihan kemandirian keterampilan meubel kayu dan pertanian, bagian dari program rehabilitasi kerja sama dengan Dinas Transnaker dan Dinas Pertanian Sumba Timur.
Pembukaan kegiatan berlangsung penuh semangat, dihadiri langsung Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani, serta jajaran kepala dinas dan instruktur pelatihan. Acara ini bukan seremoni biasa. Ini adalah komitmen bersama untuk memberi harapan baru kepada mereka yang sempat tersesat.
“Penjara bukan tempat menghukum semata. Penjara adalah tempat memperbaiki,” ujar Kalapas Waingapu, Gidion I. S. A. Pally dalam sambutannya.
Kegiatan ini dirancang serius: ada materi di kelas, praktik langsung, dan pendampingan oleh instruktur bersertifikat. Bahkan, lahan pertanian dan bengkel meubel telah dipersiapkan secara khusus di dalam Lapas. Targetnya jelas, bukan hanya bisa kerja, tapi siap bersaing.
Wakil Bupati Sumba Timur juga menyampaikan pesan menyentuh kepada warga binaan. “Setiap orang bisa jatuh. Tapi yang membedakan adalah siapa yang mau bangkit dan memperbaiki hidupnya,” katanya.
Dengan pendekatan yang terintegrasi, Lapas Waingapu kini menjadi laboratorium sosial yang membuktikan bahwa pemasyarakatan bisa lebih dari sekadar penahanan. Ia bisa menjadi ladang perubahan—sunyi, tapi berdampak luas.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
