Yang menarik, Polres Sumba Timur juga aktif menggunakan media sosial, menyebar pamflet, stiker, hingga menjalin kerja sama dengan pelajar, tokoh masyarakat, dan komunitas otomotif untuk memperluas pesan keselamatan berkendara.
“Kesadaran hukum bukan datang dari rasa takut ditilang, tapi dari pemahaman akan risiko dan dampak kecelakaan lalu lintas,” tambah Gede Harimbawa.
Dengan kombinasi penindakan dan edukasi, Polres berharap angka pelanggaran bisa ditekan signifikan, khususnya di kalangan muda.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait