WAIKABUBAK, iNewsSumba.id — Kasus penganiayaan yang dialami Intan, seorang asisten rumah tangga (ART) asal Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), oleh majikannya di Batam, menuai reaksi keras dari keluarga dan warga kampung halamannya. Video dan foto luka-luka Intan menyebar luas di media sosial dan memicu kemarahan publik.
ART Intan, yang berasal dari Kampung Adat Bondo Maroto, Desa Kalembu Kuni, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, bekerja sebagai ART di Batam sejak beberapa waktu lalu. Namun sejak merantau, pihak keluarga mengaku hanya dua kali mendapat kabar dari Intan.
Kakak kandung Intan, Buni Lero, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan tidak manusiawi yang dialami adiknya. Didampingi kedua orang tuanya, Soli Ledi dan Ngila Leba, mereka menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Intan pergi demi membantu keluarga dan punya cita-cita kuliah. Tapi diperlakukan seperti itu, kami tentu tidak terima dan berharap pelaku dihukum sesuai aturan yang berlaku,” tegas Buni Lero kepada awak media.
Keluarga berharap aparat penegak hukum bertindak cepat dan adil agar kasus ini tidak terulang pada pekerja migran lainnya, khususnya perempuan asal NTT.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait