Dinamika Pendidikan Harus Dijawab dengan Inovasi
Aplonia juga menegaskan pentingnya kehadiran YPLP PGRI di tengah dinamika pendidikan yang semakin kompetitif. Menurutnya, sekolah-sekolah swasta perlu mendapatkan motivasi, dukungan, serta ruang untuk berbagi dan menyerap inovasi.
“Kita tidak bisa diam. Persaingan dalam dunia pendidikan tidak bisa dianggap remeh. Kami hadir bukan hanya mendengar, tetapi juga memberi semangat dan inspirasi,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa ke depan YPLP PGRI akan menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan berbagai lomba antar sekolah PGRI se-NTT sebagai strategi memacu inovasi dan peningkatan mutu pendidikan.
Menanggapi seringnya pergantian kurikulum yang kerap terjadi tiap kali ada pergantian Menteri Pendidikan, Aplonia mengingatkan bahwa perubahan sejatinya bukan pada sistem, melainkan pada sumber daya manusianya.
Tarian penyambutan untuk Ketua dan Pengurus YPLP PGRI NTT di SMA PGRI Waingapu - Foto : iNews Sumba
"Kami juga praktisi, jadi sebenarnya yang berdinamika itu manusianya, bukan kurikulumnya. Sama dengan alat transportasi kan, mau bus atau mau apapun kan, mau generasi tua, generasi muda menggunakan alat transportasi yang sama. Mungkin kurikulum harusnya diterjemahkan demikian. Sehingga yang bergerak itu bukan kurikulumnya, tetapi manusianya yang bergerak. Ilmu pengetahuannya itu kan datang dari manusianya. Sehingga mungkin catatan juga untuk kepemerintah, tidak usahlah mempersulit sekolah dengan gonta-ganti kurikulum," urai Aplonia.
Uraian itu diamini oleh para guru dan pengurus YPLP PGRI NTT dan pengurus PGRI di Sumba Timur yang hadir dalam forum tersebut. Semuanya satu akan harapan agar sinergi antara yayasan, pengurus daerah, dan sekolah terus diperkuat demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait