FLORES, iNewsSumba.id – Sebuah peristiwa menggemparkan terjadi di pesisir pantai Labuan Kelambu, Marotauk, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seekor paus berwarna hitam dengan panjang mencapai 20 meter ditemukan terdampar, diduga akibat terbawa arus gelombang tinggi dari tengah laut.
Warga setempat, Arsyad, menjadi saksi bagaimana kemunculan mamalia laut raksasa ini memicu kepanikan di tengah masyarakat. Laporan segera disampaikan kepada petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riung. Bersama warga, petugas mencoba melakukan upaya penyelamatan agar paus dapat kembali ke habitat aslinya.
Namun, harapan untuk menyelamatkan paus tersebut sirna setelah diketahui terdapat luka serius pada sirip kanannya. Meskipun paus masih hidup saat ditemukan, kondisi tersebut menghambat upaya untuk membawanya kembali ke laut lepas.
"Ada luka cukup parah di bagian sirip kanan. Warga sudah berusaha mendorong paus kembali ke laut, tetapi karena lukanya, paus itu tetap terdampar," ungkap Arsyad pada Selasa (10/12/2024).
Kapolsek Riung, Mardianto Setyo Budi, turut menjelaskan bahwa paus ditemukan berada di perairan dangkal dalam kondisi masih bernyawa. Upaya evakuasi dengan menarik paus kembali ke laut pun tidak mudah dilakukan karena bobot dan ukuran mamalia tersebut yang sangat besar.
Petugas kini berharap pada pasang naik untuk mempermudah proses evakuasi menuju perairan yang lebih dalam. "Kami menunggu air laut pasang agar evakuasi bisa lebih efektif," ujar Kapolsek Mardianto.
Insiden ini menjadi pengingat akan besarnya tantangan dalam menjaga kehidupan mamalia laut serta pentingnya kesadaran bersama untuk melindungi ekosistem laut dari ancaman yang tak terduga. Beberapa waktu lalu, pernah pula seekor ikan pau terdampar di pantai wilayah Kecamatan Tabundung, Kanupaten Sumba Timur, NTT. Mamalia laut terbesar itu kemudian mati dan setelah beberap hari dibakar petugas dan warga karena telah menyebarkan arom yan g tidak sedap.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu