FLORES TIMUR, iNewsSumba.id - Kemunculan ular berkepala dua di salah satu rumah warga Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT tak ayal membuat panik dan memicu tanda tanya warga. Satwa dengan bentuk yang tak lazim itu kemunculannya akhirnya dikaitkan warga dengan tanda alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Ular berkepala dua itu miliki ukuran sekira jari telunjuk orang dewasa besarnya. Panjangnya sendiri sekitar 15 centimeter. Ular itu pertama kali ditemukan pasangan suami istri (Pasutri), Dion Leba dan Ency Temu, Jumat (29/12/2023) pagi lalu. Dimana ular itu seperti berdiang di dekat tungku kediaman Pasutri ini.
Pada wartawan, Ency Temu mengaku tidak tahu nama dan jenis ataupun spesies ular itu karena tidak bisa dibedakan mana bagian kepala dan ekornya.
"Kulit bagian atas ular berwarna campuran hitam-putih, sementara bawahnya berwarna cokelat sedikit abu-abu.Dapat lihat di dapur, tiba-tiba tidur di tungku dapur. Saya lansung panggil suami datang lihat," ungkap Ency Temu, warga RT 07 di Dusun Duri itu mengisahkan.
Kemunculan ular itu hingga kini terus membuat cemas Ency dan juga warga lainnya, apalagi mereka kaitkan dengan peristiwa Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi sejak Sabtu (23/12/2023) hingga Sabtu (30/12/2023) kini.
Lain lagi pengakuan Dion suaminya, yang mengaku pernah melihat ular serupa ketika berburu di sekitar kawasan Gunung Lewotobi Laki-Laki beberapa tahun lalu.
"Saya lihat satu kali waktu di hutan tapi sudah cukup lama," timpal Dion Leba.
Ular langka yang biasa dijumpai dekat gunung itu tidak menunjukkan reaksi berbahaya bak ular berbisa lainnya. Mereka sudah memindahkannya ke hutan tak jauh dari rumahnya.
Sementara itu, Yonas Temu, ayah kandung Ency Temu, mengatakan ular itu oleh warga dikenal dengan nama "Kenato" yang artinya kepala dua.
Masih menurut Yonas, ular dengan warna mirip catur itu menyimpan cerita mistis, salah satunya dijaga 'Nitun' atau makhluk gaib. Pria berusia 72 tahun itu bahkan menyebut badan ular Kenato merupakan ikat pinggang makhluk halus.
"Kami sebut dia Kenato, artinya kepala dua. Dia itu ikat pinggang setan atau orang bilang Nitun. Kemunculannya pasti membuat panik warga, warga juga takut untuk membunuhnya karena selalu terkait dengan peristiwa atau kejadian janggal dan juga bisa bahayakan nyawa," papar Yonas.
Sejumlah sumber yang ditelusur oleh iNews.id menyebutkan ular kepala dua ini diduga merupakan Ular Pipa atau bernama ilmiah Cylindrophis Ruffus. Hal itu karena warna dan bentuk tubuhnya sama seperti yang ditemukan pasangan suami istri di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura tersebut. Reptil berukuran kecil ini disebutkan tidak berbahaya sehingga tidak harus dibunuh.
Adapun hingga kini, sejumlah jenis satwa disebutkan warga telah turun gunung dan masuki pemukiman atau perkampungan warga. Karena itu warga terus meningkatkan kewaspadaan tidak hanya dari ancaman erupsi namun juga dari ancaman serangan satwa liar berbisa dan berbahaya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait