SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Momentum peringatan detik – detik Proklamasi Kemerdekaan RI bisa jadi ajang refleksi bagi pemerintah dan masyarakat. Seperti halnya di momen upacara HUT Kemerdekaan RI ke – 78, Kamis (17/8/2023) di Lapangan Pahlawan, kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Dalam amanatnya Bupati Sumba Timur Khristofel Praing menegaskan masih banyak dan kompleksnya persoalan yang harus ditangani bersama.
Diuraikan Bupati Khristofel, hingga kini tercatat angka stunting sebesar 13,3% atau sebanyak 3.055 balita. Gizi kurang sebanyak 883 balita, gizi buruk sebanyak 111 balita sehingga jika ditotalkan mencapai 994 Balita alami gizi buruk dan kurang. Selain itu terdapat pula ibu hamil (Bumil) alami kekurangan energi kronis (KEK) sebanyak 176 orang.
“Untuk itu Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kualitas pelayanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan obat serta pemerataan tenaga medis di semua puskesmas dan pustu yang ada, agar dapat memudahkan masyarakat yang membutuhkan perawatan medis,” tegas Khristofel.
Komitmen itu sebut Khristofel lebih lanjut direalisasikan dengan ragam terobosan dan inovasi diantaranya program “Selimut Cantik” dan “Jas Antik”. Selimut Cantik merupakan akronim dari Selamatkan Ibu Hamil dari Resiko Tinggi Kehamilan dan Cegah Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan sedangkan dan Jas Antik kependekan dari Jangan Ada Stunting di Antara Kita.
“Semuanya bertujuan untuk menurunkan gizi buruk, gizi kurang dan stunting dalam bentuk upaya sosialisasi dan pendampingan pada remaja putri, ibu hamil, bayi 0 sampai 24 bulan serta advokasi kesehatan,” timpalnya Khristofel sembari menekankan bahwa ketersediaan dan kemampuan akses pangan masyarakat, sehingga terhindar dari kondisi kelaparan adalah sebuah keharusan dan kepastian.
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing jadi inspektur upacara HUT RI ke-78 di Lapangan Pahlawan -Waingapu, Kamis (17/8/2023) - Foto : Kolase Prokopim Sumba Timur
Untuk mewujudkan ketahanan pangan Pemerintah Daerah sebut Khristofel terus melakukan program dan kegiatan untuk mengembangkan dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian, dengan memperluas areal pertanian, pengoptimalan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Bigade Alsintan), penggunaan bibit yang lebih berkualitas yang dihasilkan melalui kegiatan Demplot, Kaji Terap, Sekolah Lapang, ataupun kegiatan swadaya masyarakat yang tentunya melalui pendampingan instensif dari Penyuluh Pertanian Lapangan, Penggunaan pupuk 6 tepat (tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu dan tepat harga) melalui inovasi penebusan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani, serta membangun Sistem Kesiap-siagaan Pertanian dan Bencana (SKPB) melalui inovasi “SiKePangMas”.
“Melalui inovasi ini kita dapat memprediksi cuaca, suhu, arah angin, dan kelembaban suatu desa tiap jam hingga 7 hari ke depan dan dari hasil prediksi tersebut, petani dengan HP Android dapat menentukan Kalender tanam, memprediksi serangan hama dan penyakit tanaman, Prediksi kerentanan suatu desa dari bencana banjir, kekeringan, dan longsor, dan prediksi terhadap curah hujan 5 tahun ke depan,” papar Khristofel.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait