Tidak hanya itu, Firman Fahruraji juga mengatakan, ke depan pihaknya akan merelokasi peralatan untuk pemindahan raw sugar (gula mentah) itu ke tempat lainnya di kawasan pelabuhan itu, yang mana akan ditempatkan tidak lagi dekat dengan terminal penumpang. Hal itu sebut dia adalah upaya untuk menciptakan rasa nyaman dan aman bagi pengunjung dan penumpang.
Pintu masuk ke kawasan penumpukan peti kemas Pelabuhan Baru Waingapu, Sumba Timur, NTT - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu
Usai pembersihan itu, iNews.id sempat berbincang dengan para pedagang di sekitar Pelabuhan terbesar di Pulau Sumba itu. Mereka mengaku tentu sangat terganggu jika bau tidak sedap itu tercium.
“Mungkin karena kami sedikit jauh dan angin tidak bertiup ke sini jadi kami tidak terlalu rasa. Baguslah jika sudah dibersihkan. Kalau tidak, tentu sangat tidak nyaman bagi kami yang jualan makanan juga bagi penumpang dan pengunjung. Kami sudah sedikit tidak nyaman dengan debu kalau bongkar muat, lalu kalau ditambah bau busuk yaa tentu makin tidak nyaman,” ungkap Mama Slamet dan Kardi yang ditemui di lapaknya di depan pintu bongkar muat peti kemas Pelabuhan Baru Waingapu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait