KUPANG, iNewsSumba.id - Tim Direktorat Polairud Polda NTT berhasil menemukan sejumlah bahan baku pembuat bom beserta 11 detonator. Bahan baku itu diantaranya berupa 101 karung pupuk seberat 2,5 ton yang diduga mengandung bahan peledak. Semuanya ditemukan dalam sebuah lubang bunker di Desa Gunung Sari, Kecamatan Alok, Pulau Pemana, Kabupaten Sikka, NTT.
"Saat diidentifikasi, pelaku sudah menjalankan aksi sejak lama. Kedua lubang bunker yang di bangun sejak tahun 2011 tersebut diduga dijadikan tempat menimbun pupuk untuk bahan peledak sejak lama. Pupuk- pupuk tersebut diduga akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan bom ikan yang kerap digunakan nelayan untuk menangkap ikan secara ilegal di wilayah NTT,”papar Kabid Humas Polda NTT Kombespol Ariasandy didampingi Direktur Polairud Polda NTT Kombespol Nyoman Budiarja di Mapolda NTT, Senin (2/7/2023) lalu.
AA sebagai tersangka dan berprofesi nelayan itu, kepada penyidik kata Ariasandy mengatakan penyebaran pupuk mengandung bahan peledak itu tersebar tak hanya di NTT namun hingga Sulawesi Selatan, Pulau Sape, NTB. Bahan – bahan itu diperjualbelikan di selat Giribata NTB. Tersangka membeli bahan pupuk ini dengan harga Rp2 juta dan mendapatkan keuntungan Rp300 ribu atau dijual dengan harga Rp2,3 juta.
“Pelaku beserta barang bukti saat ini diamankan di Pos Pol Air Maumere, Flores Timur, “ timpalnya.
Terkait temuan Bunker, lebih lanjut dijabarkan Direktur Polairud Polda NTT, Nyoman Budiarja berhasil mengamankan 101 Karung Pupuk atau kurang lebih 2.5 ton di Kabupaten Sikka.
Kabid Humas Polda NTT, Kombespol Ariasandy dan Diplrpolairud Polda NTT, Kombespol Nyoman Budiarja., saat jumpa pers temuan bunker pupuk yang diduga sebagai bahan baku bom ikan. - Foto : iNewsSumba.id/ Emi Maunmuti
“Kami berhasil mengungkap bunker bawah tanah di pulau Pemana Kabupaten Sikka, dengan barang bukti 2,5 ton pupuk tanpa ijin, dan saat ini Pelaku AA sudah diamankan untuk dilakukan proses penyidikan oleh Penyidik Ditpolairud Polda NTT," tegasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait