SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Bupati Sumba Timur Khristofel Praing yang juga Ketua Umum KONI setempat menampik adanya polemik antar Pordasi dan Ketua Panitia Pelaksana Pacuan Kuda yang merupakan Kepala Dinas Peternakan. Hal itu ditegaskannya ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (11/11/2022) beberapa saat sebelum menaiki mobil dinasnya untuk pulang ke rumah jabatan.
“Kalau kemarin terlihat macam se - olah olah terjadi konflik sebenarnya tidak ada. Hanya terjadi miskomunikasi bukan antara Pordasi dengan Panitia tapi oknum yang merasa bahwa kalau sekiranya kalau tidak dipakai lagi. Yaa namanya juga anak – anak dalam segala keterbatasan pemahamannya sehingga seperti itu kita saksikan,” tandas Khristofel sembari menambahkan selepas peristiwa itu setelah diberikan pemahaman kemudian justru selesai dengan baik – baik dan aman – aman saja.
Lebih lanjut Bupati Khristofel menegaskan pada intinya pacuan kuda itu bisa dilaksanakan oleh siapa saja atau siapapun bisa menjadi panitia. Penegasan itu menjawab pertanyaan terkait pacuan kuda Bupati Cup yang akan dilaksanakan mendatang kepanitiaannya diambil alih oleh panitia dari Dinas Peternakan.
“Jadi begini, intinya pacuan kuda itu bisa siapa saja jadi panitia. Dan kalau kita lihat dalam struktur SK yang saya buat, Pordasi juga ada di dalamnya walaupun Pordasi itu telah demisioner,” tegasnya.
Dalam kapasitas sebagai Ketua KONI Sumba Timur yang menjadi payung besar semua Cabang Olah Raga, Khristofel juga mengungkap fakta bahwa pengurus Pordasi sejatinya telah demisioner. Namun selaku ketua KONI pihaknya meminta pengurus Pordasi yang lama untuk melanjutkan berbagai aktifitas, sembari menunggu SK definitif pengurus baru.
Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur - Foto : Dion Umbu Ana Lodu
“Kalau SK sudah ada pasti segera dilantik, intinya tidak ada polemik, friksi dan perbedaan di dalamnya, semuanya satu untuk Sumba Tiimur yang lebih baik,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (10/11/2022) terjadi peristiwa yang dinilai Pordasi sebagai bentuk pengusiran terhadap bendaharanya oleh Yohanis Praing, Kepala Dinas Peternakan dan juga ketua panitia pelaksana pacuan kuda Bupati Cup. Peristiwa itu terjadi di lapangan pacuan kuda Rihi Eti di tengah kesibukan bendahara dan rekan – rekan Pordasi bersama staf Dinas Peternakan sedang melakukan aktifitas pendataan, pengukuran dan penerimaan biaya pendaftaran kuda oleh para pemilik kuda pacu.
Peristiwa yang kemudian memicu sikap spontanitas dan solidaritas beberapa rekan bendahara Pordasi melakukan pencopotan beberapa atribut Pordasi di lapangan pacuan yang belum lama di renovasi itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait