Kasus Byron Haddow, Dari Kolam Renang di Bali Hingga Misteri Jantung yang Hilang

JAKARTA, iNewsSumba.id — Byron Haddow, turis muda asal Queensland, Australia, datang ke Bali untuk berlibur. Namun liburan Agustus 2025 itu berakhir tragis ketika ia ditemukan tak bernyawa di kolam renang vila tempatnya menginap.
Tragedi itu berubah menjadi misteri medis setelah jenazahnya dikirim kembali ke Australia. Autopsi kedua di Queensland menemukan satu organ vital hilang: jantung.
“Kami diberitahu jantungnya disimpan, tapi tidak pernah ada penjelasan sebelumnya,” kata Chantal Haddow, ibunda mendiang, kepada Channel Nine.
Keluarga pun menuntut kejelasan, sementara Kementerian Luar Negeri Australia hanya menyebut telah memberi bantuan konsuler. Pihak konsulat di Bali menyalurkan keluhan resmi ke rumah sakit tempat autopsi dilakukan.
Dokter forensik, Nola Margaret Gunawan, menyebut jantung memang dipisahkan untuk pemeriksaan lebih dalam. “Tidak ada kesalahan prosedur. Semua hasil autopsi sudah kami sampaikan ke keluarga,” ujarnya kepada The Sydney Morning Herald.
Namun, publik Australia tak puas. Pertanyaan besar terus menggantung: mengapa komunikasi tentang organ yang disimpan tidak disampaikan sejak awal?
Kasus Byron akhirnya bukan hanya tentang tragedi seorang anak muda dan turis Australia semata, melainkan juga tentang bagaimana tubuh manusia diperlakukan lintas batas.
Dari kolam renang Bali hingga meja autopsi di Australia, nama Byron Haddow menjadi pengingat bahwa setiap prosedur medis menyangkut martabat seorang manusia dan kepercayaan antarnegara.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu