Ustaz Cabul di Bandung Modus Periksa Status WA, 8 Murid Jadi Korban

BANDUNG, iNewsSumba.id—Di balik kesucian kata “ngaji”, terselip kejahatan yang mencabik-cabik kepercayaan publik. Seorang guru ngaji di Cicendo, Kota Bandung, berinisial AR (44), ditangkap setelah dilaporkan mencabuli sedikitnya delapan murid perempuannya. Modusnya sungguh licik: menegur murid karena status WhatsApp, lalu mengundang ke kamar untuk “curhat rohani”.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan, tersangka memanfaatkan kedekatannya dengan para santri. Setelah mengintip status WA para korban, ia menggunakan itu sebagai pintu masuk ke dalam ruang personal korban.
“Pelaku mempermasalahkan unggahan korban tanpa kerudung. Dari situ dia bangun komunikasi emosional lalu melakukan pencabulan,” ujar Budi.
Korban pertama kali melapor usai tidak kuat memendam trauma. Laporan itu membuka kotak Pandora. Unit PPA Satreskrim Polrestabes Bandung kemudian mengungkap bahwa bukan satu, melainkan tujuh anak lain juga menjadi korban. Total sementara delapan anak.
Setiap peristiwa berlangsung dengan pola serupa. Korban dipanggil ke kamar, HP diperiksa, lalu dinasihati. Di saat korban dalam posisi rapuh dan bersalah, pelaku mulai mencabuli dengan dalih kasih sayang dan doa. Setelah puas, pelaku meminta korban merahasiakan peristiwa tersebut demi menjaga nama baik.
“Dia manipulatif. Korban diminta bungkam agar tidak mempermalukan diri sendiri,” ujar Budi.
Kini AR telah ditahan dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Tapi luka yang ditinggalkan jauh lebih dalam dari vonis manapun. Anak-anak yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban dari sosok yang dipercaya sebagai panutan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu