Euforia Presiden Prabowo : Minta Timnas Menang Lawan Jepang dan Ukir Sejarah ke Piala Dunia 2026

JAKARTA, iNewsSumba.id— Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan kuat dan penuh semangat usai kemenangan dramatis Timnas Indonesia atas China dengan skor 1-0. Dalam pernyataannya, Prabowo menekankan pentingnya kemenangan berikutnya melawan Jepang demi menjaga asa tampil di panggung tertinggi sepak bola dunia: Piala Dunia 2026.

“Kita bersyukur, kita berhasil. Perjalanan masih ada, tantangan ya. Kita harus menang lawan Jepang!” tegas Prabowo, Kamis (5/6/2025), lewat akun resmi @presidenrepublikindonesia.

Kemenangan tipis atas China lewat gol penalti Ole Romeny di menit ke-45 bukan sekadar tiga poin. Itu adalah simbol harapan dan kebangkitan sepak bola Indonesia. Apalagi, kekalahan Bahrain dari Arab Saudi (0-2) memastikan langkah Garuda ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Namun perjuangan belum selesai. Laga penentu kontra Jepang pada 10 Juni mendatang akan menjadi titik balik: apakah Indonesia mampu menorehkan sejarah emas atau harus kembali menunggu kesempatan berikutnya.

Presiden Prabowo pun mengajak seluruh rakyat untuk bersatu mendukung perjuangan Timnas. “Insya Allah, siapa tahu kali ini kita beruntung bisa masuk Piala Dunia. Siapa tahu,” imbuhnya penuh harap.

Presiden Prabowo larut dalam euforia kemenangan Timnas Indonesia atas China di GBK - Foto : Tangkapan Layar

Sementara itu, pelatih Patrick Kluivert juga menyatakan kebanggaannya atas semangat juang anak-anak asuhnya. “Pertandingan tadi sangat sulit. Tapi saya sangat bangga. TC (training camp) di Bali benar-benar berbuah hasil,” ujar Kluivert.

Antusiasme publik pun melonjak, dengan tagar #KalahkanJepang dan #GarudaMenujuPialaDunia mulai mendominasi media sosial sejak dini hari.

Dengan posisi keempat Grup C dan moral tim yang tengah membumbung tinggi, laga melawan Jepang akan menjadi momen krusial. Bagi rakyat Indonesia, bukan sekadar pertandingan ini soal harga diri dan mimpi yang hampir menjadi nyata.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu