YLAI dan Pemkab Sumba Timur Berkolaborasi Tingkatkan Literasi Anak Lewat Program Membaca Berimbang

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur pada Senin, 24 Maret 2025, di Aula Patuala Kamba, Setda Sumba Timur. Kerja sama ini bertujuan mendukung pengembangan literasi anak melalui Program Membaca Berimbang di 20 sekolah sasaran selama tiga tahun ke depan.
Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif YLAI, Ni Ketut Ayu Sugati, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memperkuat praktik pengajaran literasi bagi siswa kelas 1 hingga 3 SD. Berbagai kegiatan inovatif seperti fonik, membaca interaktif, pengembangan sudut baca, hingga membaca terbimbing akan diterapkan demi menumbuhkan kecintaan membaca sekaligus meningkatkan keterampilan literasi siswa. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Bagian Kerja Sama dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Sumba Timur guna memastikan program berjalan dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
Tujuan utama dari kerja sama ini meliputi beberapa aspek penting, yaitu:
Memperkuat hubungan kerja sama antara YLAI dan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur guna mendukung implementasi Program Membaca Berimbang serta memberikan kepastian dukungan dan perlindungan hak dan kewajiban kedua belah pihak, yang pelaksanaannya akan dijalankan oleh Dinas Pendidikan.
Memberikan informasi yang jelas kepada para pemangku kepentingan kunci, seperti pemerintah daerah dan sekolah-sekolah mitra, terkait Program Membaca Berimbang yang akan diimplementasikan di sekolah dampingan.
Mendukung siswa di kelas awal untuk meningkatkan keterampilan membaca mereka melalui pendekatan dan metode pengajaran yang inovatif.
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menyambut baik inisiatif ini. Ia mengakui bahwa tingkat literasi anak-anak di Sumba Timur masih memerlukan perhatian khusus, mengingat data tahun 2017-2018 menunjukkan sekitar 30 persen siswa di kelas awal belum lancar membaca.
"Modifikasi pola pengajaran yang diperkenalkan YLAI diharapkan mampu mempercepat kemampuan baca anak-anak kita. Inovasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sumba Timur," ujar Umbu Lili.
Lebih lanjut, Bupati Umbu Lili menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam mendukung program ini. Menurutnya, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, dan keberhasilan program literasi ini tidak hanya terletak pada metode yang diterapkan, tetapi juga pada komitmen serta sinergi yang terbangun antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan komunitas.
Acara penandatanganan MoU turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Sumba Timur, Kabag Hukum, dan Kabag Kerja Sama Setda Sumba Timur. Para pemangku kepentingan ini menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Program Membaca Berimbang yang diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Selain penandatanganan kerja sama, acara ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif yang membahas tantangan dan peluang dalam pelaksanaan program di lapangan. Para peserta yang hadir, termasuk perwakilan sekolah, diberi kesempatan untuk menyampaikan masukan dan harapan mereka terhadap jalannya program ini.
Dengan terjalinnya kolaborasi ini, diharapkan program literasi yang lebih efektif dapat berjalan dan membawa perubahan positif bagi anak-anak Sumba Timur. Tak hanya meningkatkan kemampuan membaca, program ini diharapkan dapat menanamkan kebiasaan membaca sejak dini serta membangun budaya literasi yang kuat di lingkungan sekolah dan rumah.
Semoga langkah ini menjadi awal dari babak baru bagi dunia pendidikan di Sumba Timur, di mana setiap anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan membaca mereka dan meraih masa depan yang lebih cerah.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu