Polisi Gerebek Sindikat Perekrutan Tenaga Kerja Ilegal di NTT, Pelaku Terancam Hukuman Berat

MANGGARAI, iNewsSumba.id – Dugaan kegiatan perdagangan manusia kembali terbongkar! Tim Jatanras Sat Reskrim Polres Manggarai, di bawah komando Kapolres AKBP Edwin Saleh berhasil menggerebek sebuah rumah di Jalan Nasution, Kelurahan Watu, yang diduga menjadi tempat penampungan calon pekerja ilegal.
Penggerebekan yang dilakukan pada Sabtu (15/2/2025) itu berhasil menyelamatkan sembilan orang korban yang hendak diberangkatkan ke luar daerah tanpa prosedur resmi. Polisi juga mengamankan dua orang terduga pelaku yang diduga sebagai perekrut tenaga kerja ilegal.
Dikutip dari Tribrata News NTT, Kabidhumas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Nobika Chandra, mengungkap bahwa perekrutan ini dikendalikan oleh seseorang berinisial J, yang bertindak sebagai perantara bagi sebuah perusahaan di Surabaya. Namun, hasil penyelidikan mengungkap bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki izin resmi untuk menyalurkan tenaga kerja. Para korban rencananya akan dikirim ke sebuah perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur.
Karena perbuatan mereka, para pelaku dijerat dengan berbagai pasal dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, serta Pasal 55 KUHP. Jika terbukti bersalah, mereka bisa menghadapi hukuman berat.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap modus perdagangan manusia yang kerap berkedok penyaluran tenaga kerja. Polres Manggarai dan Polda NTT menegaskan komitmennya untuk memberantas jaringan perdagangan manusia (human trafficking) demi melindungi hak dan keselamatan setiap warga negara.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu