Pastikan Kelayakan Makanan dan Gizi, Kalapas Waingapu Sarapan Bersama Warga Binaan

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Dalam upaya menjamin kualitas makanan dan air minum bagi warga binaan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Waingapu, Gidion I. S. A. Pally, bersama jajaran menggelar sarapan pagi bersama di dalam area lapangan Lapas Waingapu.

Momen kebersamaan  yang berlangsung Rabu ( 5/2/2025) pagi lalu itu  tidak hanya bertujuan memastikan standar makanan yang diberikan sesuai dengan ketentuan, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara petugas dan warga binaan. Menu sarapan yang disajikan meliputi nasi putih, telur rebus, sayur buah pepaya, dan bubur kacang hijau—sebuah komposisi bergizi yang sejalan dengan regulasi Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. 40 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan bagi Tahanan, Anak, dan Narapidana.

Baca Juga

Kalapas Waingapu Pastikan Warga Binaan Mendapat Pelayanan Kesehatan Optimal di RSUD Umbu Rara Meha

Di kesempatan itu, sebelum menyantap makanan secara bersama itu,  Kalapas Waingapu menegaskan komitmen pihaknya dalam menjaga pemenuhan gizi warga binaan.

“Kami ingin memastikan seluruh warga binaan mendapatkan makanan yang layak dan bergizi. Selain itu, kegiatan sarapan bersama ini juga menjadi sarana untuk membangun kebersamaan serta memperkuat hubungan harmonis antara petugas dan warga binaan. Kami juga membuka ruang seluas-luasnya bagi warga binaan untuk menyampaikan masukan demi perbaikan layanan di Lapas Waingapu ke depan,” ujar Gidion.

Salah satu warga binaan menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami merasa diperhatikan dan dihargai. Sarapan bersama ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga bentuk kepedulian dari Kalapas dan petugas kepada kami. Semoga kegiatan ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Baca Juga

ULP-YH Menyala di Lapas yang Dominan Dihuni Napi Kasus Kekerasan pada Anak dan Perempuan

Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkala demi memastikan kualitas makanan dan air minum di dalam Lapas tetap terjaga, sekaligus menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih humanis dan harmonis.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu